Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) memudahkan penyaluran bantuan sosial (bansos) melalui satu Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) agar tepat sasaran.
Kartu kombo ini mempunyai manfaat sebagai kartu ATM, dompet elektronik (e-wallet) yang bisa digunakan untuk membeli kebutuhan pokok di warung elektronik (e-warung).
Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, pemerintah mengintegrasikan seluruh bansos di 19 Kementerian/Lembaga dalam satu kartu dengan pendistribusian secara non tunai, antara lain bansos beras rakyat sejahtera (rastra), elpiji 3 kilogram (kg), pupuk bersubsidi, dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Namanya KKS dan sudah berjalan di 17 Kabupaten/Kota, meliputi Jakarta Pusat, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Kulonprogo, Solo, Boyolali, Malang, Surabaya, dan Kabupaten/Kota lainnya.
Baca Juga
"KKS ini bisa jadi ATM, e-wallet, dan tabungan. Pendistribusiannya dijamin tanpa biaya alias gratis, mulai dari pemerintah ke penerima sampai transaksinya zero cost," jelas Khofifah di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (9/9/2016).
Adapun jatah bantuan yang diterima yang diterima dalam kartu kombo ini, yakni jatah beras untuk rakyat sejahtera (rastra) Rp 110 ribu per bulan, PKH Rp 1,2 juta setahun dan dibagikan 4 kali, bantuan elpiji sebanyak 3 tabung ukuran 3 Kg per bulan, serta pupuk bersubsidi.
Cara membelanjakannya, kata dia, bisa dilakukan di e-warung yang akan menjadi sebuah badan usaha koperasi.
Advertisement
Sambungnya, sudah ada 30 e-warung di 17 Kota di Indonesia. Permintaan menjadi penyedia layanan e-warung semakin besar, disusul di Batam, Lampung, Palembang, Padang, Makassar, dan kota lainnya.
"Satu e-warung bisa melayani 1.000 penerima raskin. Berarti ada 1.000 orang yang menerima kartu ini dan mereka semua menjadi anggota koperasi," ujar Khofifah.
Menariknya lagi, Ia menambahkan, e-warung sekaligus menjadi agen perbankan yang bisa memberi pinjaman untuk membeli kebutuhan pokok yang dirasa kurang, namun uang di dalam kartu sudah tidak mencukupi.
Kebutuhan pokok, antara lain beras, tepung terigu, minyak goreng, dan gula dijual dengan harga lebih murah ketimbang di pasar karena distribusi langsung dari Bulog ke e-warung sehingga memutus mata rantai.
"Kalau kelebihan, uangnya tidak akan hilang dan terakumulasi. Sedangkan kalau butuh tambahan, bisa pinjam. Jika dapat beras berkutu, tidak mau, bisa dikembalikan ke Bulog dan beras akan diganti jadi ini akan menghilangkan keraguan dari masyarakat," ujar dia. (Fik/Ahm)