Sukses

Dinilai Lebih Murah untuk Kurban, Penjualan Sapi Meningkat

Masyarakat yang berkurban dengan sapi terus meningkat.

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat yang berkurban dengan sapi terus meningkat. Kurban sapi lebih digandrungi karena dianggap lebih murah dibanding kurban kambing. Penjualan sapi pun meningkat.

Ketua Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau (PPSKI) Teguh Boediyana mengatakan, berdasarkan pengamatannya jumlah masyarakat yang berkurban dengan sapi naik sekitar 20 persen.

"Apa yang kami hadapi, yang kurban sapi lebih banyak," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Minggu (11/9/2016).

Teguh mengatakan, harga timbangan hidup untuk sapi saat Idul Adha Rp 55 ribu sampai Rp 60 ribu per kg. Sementara harga timbangan hidup kambing lebih mahal Rp 80 ribu sampai Rp 90 ribu per kg.

"Harga memang beda, karena harga naik 20-25 persen. Kalau sapi biasanya Rp 45 ribu per kg berat hidup, sekarang Rp 55 ribu sampai Rp 60 ribu per kg berat hidup," kata dia.

Dia mengatakan kurban dengan sapi dianggap murah karena bisa dilaksanakan dengan patungan. Berbeda dengan kurban kambing yang harus dilakukan perorangan.

"Mereka yang individu beli kambing, tapi ada yang bergabung tetangga oleh panitia beli sapi," kata dia.

Dia mengatakan, masyarakat lebih senang berkurban dengan sapi karena daging yang dihasilkan lebih banyak. Dengan begitu daging yang bisa dibagikan ke orang lain juga lebih banyak.

"Saya sampaikan, satu kambing jadi tujuh kantong untuk berat 25 ribu sampai 30 kg. Sapi seekor berat 300 kg bisa jadi 70 kantong, " jelas dia.