Sukses

Cadangan Habis, Tambang Emas Pongkor Bakal Jadi Lokasi Edukasi

Cadangan emas di Tambang Pongkor diprediksi habis pada 2019.

Liputan6.com, Bogor - PT Antam (Persero) berencana menjadikan lokasi tambang emas di Pongkor, Bogor, Jawa Barat, sebagai kompleks edukasi tambang bawah tanah jika nantinya sudah tidak ada lagi berproduksi. Cadangan emas di lokasi ini diprediksi habis pada 2019.

Vp Operation Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBPE) PT Antam Rustaman‎ mengaku saat ini sebenarnya tambang di Pongkor sudah bekerja sama dengan Balai Diklat Tambang Sawah Lunto sebagai lokasi edukasi lapangan.

"Mengenai kondisi 2019, bahkan di tahun ini kita sudah siapkan program pasca-tambang, memang sekarang difokuskan pada agrogeoedutourism. Kita akan manfaatkan tambang Pongkor untuk kegiatan edukasi," ujar dia saat berbincang dengan wartawan di Tambang Pongkor, Bogor, Rabu (14/9/2016).

Tidak hanya Balai Diklat Sawah Lunto, nantinya Antam selaku pengelola juga akan meningkatkan kerja sama dengan balai diklat lain di seluruh Indonesia. Sebab lokasi bekas tambang seperti di Pongkor dinilai langka.

Mengenai pekerja yang saat ini bekerja di tambang tersebut, nantinya perusahaan memastikan akan tetap mempekerjakan mereka di beberapa site yang saat ini masih beroperasi. Antam saat ini masih memiliki tambang emas di Gosowong, Maluku.

Namun begitu, Antam masih belum menyerah untuk terus menggali potensi sumber emas di wilayah Pongkor. Perseroan saat ini masih terus melakukan eksploitasi beberapa titik di luar tambang bawah tanah yang saat ini berproduksi.

Saat ini Antam memiliki izin penambangan di wilayah Pongkor mencapai 6000 hektare (ha). Namun lahan yang saat ini baru tergali hanya sekitar 500 ha.

Cadangan emas di Pongkor dari mulut tambang yang saat ini sudah berproduksi hanya tinggal 1,6 juta ton bijih emas. Efektivitas produksi sendiri, dari 1 ton batuan yang diledakkan, hanya memiliki kandungan emas 5 gram. Berbeda dari lima tahun lalu yang mencapai 15-20 gram.

"Hanya ada beberapa kendala di kami, di mana kegiatan eksplorasi tidak boleh dilakukan di taman-taman nasional, sementara daerah sini mayoritas taman nasional," ucap Svp Corporate Secretary PT Antam Trenggono Sutioso‎. (Yas/Nrm)

Video Terkini