Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan pemerintah Filipina telah memberikan akses penuh kepada petugas keamanan laut Indonesia untuk memasuki wilayah lautnya. Hal ini merupakan hasil dari kunjungan Presiden Filipina Rodrigo Duterte ke Jakarta pada 9 September.
Enggartiasto mengungkapkan, pemberian akses ini dilakukan dalam rangka mengatasi aksi-aksi perompakan dan perdagangan ilegal antara Indonesia dengan Filipina.‎
Selama ini masalah batas wilayah perairan menjadi penghalang bagi petugas keamanan laut Indonesia untuk mengejar para perompak dan kapal pembawa produk-produk ilegal.
"Mereka terutama mengenai pengamanan. Silakan kejar kalau terjadi sesuatu, walaupun melawati‎ perbatasannya, silakan kejar. Kasih SOS kalau sempat, kalau tidak sempat, nanti bisa belakangan," ujar dia usai membuka acara The 2nd ASEAN Marketing Summit 2016 di The Kasablanka, Jakarta, Kamis (15/9/2016).
Baca Juga
Filipina juga akan memberikan prioritas bagi komoditas unggulan Indonesia yang selama ini diekspor ke negara tersebut, seperti rumput laut. Menurut Enggartiasto hal ini akan berdampak baik pada neraca perdagangan Indonesia dan Filipina ke depannya.
"Kedua, beberapa potensi ‎yang diperlukan, saya bicara dengan Mendag (Filipina) mereka mau memberikan prioritas masuk dari kita, antara lain rumput laut. Mereka memerlukan banyak, kita juga perlu banyak kalau kita surplus baru kita ekspor. Tapi ini kalau ada pasar yang cukup yang tadinya ada yang terbuang percuma ya kita dorong saja. Jadi secara relatif tidak terlalu sulit," kata dia.
Selain itu, lanjut Enggartiasto, Filipina juga berharap ekspor batu bara Indonesia ke negara tersebut juga tidak terputus lantaran sering terjadinya aksi perompakan terhadap kapal pembawa batubara tersebut.
"Batu bara itu yang dijegal di jalan, mereka mengharap betul agar tidak terputus batu baranya," ujar dia. (Dny/Ahm)
Advertisement