Sukses

Necara Perdagangan Agustus 2016 Surplus, Ini Kata Mendag

Indonesia tidak ingin menahan laju barang-barang impor yang masuk‎ ke Indonesia, selama barang-barang tersebut dibutuhkan.

Liputan6.com, Jakarta - ‎Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan Indonesia mencetak surplus neraca perdagangan sebesar US$ 293,6 juta pada Agustus 2016. Namun capai ini lebih rendah dibandingkan pencapaian Juli 2016 di mana suplus sebesar US$ 598,3 juta.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, ‎memang secara keseluruhan neraca perdagangan Indonesia berada dalam tren yang positif. Namun sayangnya suplus ini tidak dibarengi dengan kenaikan nilai ekspor Indonesia.

"Secara keseluruhan kita masih positif, yang persoalan adalah dua-duanya turun, baik ekspor maupun impor terjadi penurunan," ujar dia di Jakarta, Kamis (15/9/2016).

Enggar mengungkapkan, kondisi ini salah satunya disebabkan oleh kondisi ekonomi global yang juga pulih. Hal tersebut membuat permintaan akan produk-produk Indonesia dari negara lain juga lesu.

"Karena kondisi ekonomi dunia belum pulih. Jadi kebijakan, kemarin Pak Presiden juga meminta saya untuk memberikan perhatian khusus untuk itu," kata dia.

Dia juga menyatakan, Indonesia tidak ingin menahan laju barang-barang impor yang masuk‎ ke Indonesia, selama barang-barang tersebut dibutuhkan dan belum mampu diproduksi di dalam negeri.

Lanjut Enggar bagaimana cara untuk terus meningkatkan ekspor Indonesia. Salah satunya yaitu dengan menjalin kerja sama perdagangan dengan negara lain untuk membuka pasar baru bari produk-produk Indonesia.

"Nah, kita akan membuka pasar-pasar baru di luar kita mempertahankan pasar lama. Karena dulu ekspor bergantung natural resources, sekarang kita harus beralih segera. Nah peralihan ini yang harus kita siapkan dan kita lakukan," tandas dia. (Dny/Gdn)