Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mencatat produksi minyak dan gas (migas) di luar negeri, yang dioperasikan PT Pertamina International Eksplorasi dan Produksi (PIEP) sebanyak 120,59 ribu barel setara minyak per hari (barel oil equivalent per day/boepd) hingga Agustus 2016.
Direktur Utama PIEP Slamet Riadhy mengatakan, produksi migas yang berasal dari ladang migas di Irak, Aljazair dan Malaysia tersebut, sebesar 104,95 ribu boep atau 15 persen di atas target 2016. Selain itu juga tercatat lebih tinggi 7,2 persen dari realisasi pada periode sama tahun lalu sebesar 112,1 ribu boepd.
"Dalam periode delapan bulan pertama produksi PIEP mencapai 120,59 ribu boepd atau sekitar 15 persen di atas target. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari upaya peningkatan produksi yang dilakukan di seluruh asset PIEP di Aljazair, Irak, maupun Malaysia," kata Riadhy, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (16/9/2016).
Riadhy menyebutkan, kontribusi terbesar produksi dari aset luar negeri Pertamina yang bersumber dari Irak dengan tingkat produksi 43,7 ribu boepd. Kemudian Aljazair dengan produksi sebesar 41,13 ribu boepd dan Malaysia 35,77 ribu boepd.
Baca Juga
Ia menuturkan, kesuksesan di Irak tidak lepas dari penerapan waterflood program. Program tersebut berhasil meningkatkan produksi net to share PIEP sebesar 6.090 boepd.
Sedangkan kenaikan produksi di Malaysia bersumber dari lapangan South Acis, Permas, dan Blok K. Efek positif dari injeksi air dan gas berhasil memberikan tambahan produksi net to share PIEP sebesar 5.790 boepd.
Di Aljazair, Pertamina menambahkan tambahan produksi net to share sebesar 6.320 boped pasca dilakukannya overhaul C-431 MLN Moto Compressor di lapangan MLN. Selain itu, GT-400 mulai started up pada 13 Agustus 2016 untuk kegiatan pergantian modul dan compressor overhaul.
"Peningkatan produksi yang signifikan terjadi dalam tiga bulan terakhir, yaitu Juni, Juli, Agustus. Rata-rata produksi hariannya mencapai di atas 125 ribu boepd, bahkan pada Agustus lalu sempat mencapai 131 ribu boepd," tutur dia.
Dalam upaya itu, PIEP hingga Agustus ini telah merealisasikan pengeboran satu sumur eksplorasi, 12 sumur pengembangan dan juga 76 sumur kerja ulang untuk seluruh asset. Hingga akhir tahun, pengeboran sumur pengembangan akan bertambah menjadi 16 sumur dan kerja ulang menjadi 91 sumur.
"Kami akan berupaya keras untuk menjaga level produksi sehingga akhir tahun produksi PIEP masih terjaga di sekitar 120 ribu boepd," tutur Riadhy. (Pew/Ahm)
Advertisement