Sukses

Ingin Sukses Investasi? Yuk, Simak Tips Ini

Ada tiga hal yang harus dipertimbangkan sebelum investasi.

Liputan6.com, Jakarta - Alasan utama orang berinvestasi adalah mengembangkan aset yang dimiliki. Banyaknya tawaran model investasi mulai yang konvensional maupun berbasis online secara tak langsung menimbulkan celah investasi abal-abal di dalamnya.

Sayangnya, orang hanya fokus pada uang puluhan juta rupiah dari hasil investasi singkat yang banyak ditawarkan tanpa paham prosedur, model dan perusahaan yang menawarkan investasi tersebut.

Padahal investasi tidak sesederhana dan sebegitu bombastisnya. Ada banyak hal yang harus diperhatikan mengenai seluk beluk investasi agar investor paham risiko dan imbal balik yang nanti akan didapatkan.

Setidaknya ada tiga hal yang harus Anda pertimbangkan sebelum investasi. Yang pertama harus Anda mengerti adalah investasi harus melalui lembaga resmi, jika tidak, maka akan rawan dengan penipuan, maka Anda harus hati-hati.

Kemudian kedua, pahami profil risiko dan bisa menentukan orientasi atau tujuan dari investasi yang akan dilakukan. Terakhir adalah jangka waktunya.

2 dari 3 halaman

Tujuan Investasi

Khusus yang terakhir, hal ini berkaitan dengan tujuan Anda berinvestasi, seperti dikutip dari www.cermati.com, Sabtu (17/9/2016):

1. Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek ini biasanya untuk jangka waktu 2-3 tahun ke depan, misalnya Anda berinvestasi membeli mobil baru.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, sebaiknya Anda memilih instrumen investasi yang likuid atau yang bisa dicairkan sewaktu-waktu. Misalnya saja Anda memakai tabungan koin secara rutin atau jika koin sudah terkumpul bisa dialihkan ke tabungan dolar Amerika Serikat.

Banyak yang berspekulasi dalam bentuk tabungan dolar Amerika Serikat mengingat rupiah sering kali kalah nilai tukarnya dengan dolar sehingga banyak yang memanfaatkannya dengan cara menabung dolar.

Cara investasinya sederhana yaitu ketika kurs dolar Amerika Serikat naik, silahkan jual. Kemudian saat rupiah menguat, belilah dolar dengan sebanyak-banyaknya.

2. Investasi Jangka Menengah

Investasi jangka menengah biasanya dilakukan untuk waktu 3 hingga 5 tahun ke depan, misalnya saja Anda harus menyiapkan dana untuk uang muka membeli  rumah dengan cara KPR. Contoh investasi jangka menengah yang bisa dilakukan adalah berinvestasi berupa emas.

Kenapa harus emas? Karena emas ini salah satu investasi yang gampang didapatkan dan juga gampang pula dijual kembali dan menguntungkan karena harga emas cenderung naik.

Namun ingat, ini yang dimaksud bukan emas perhiasan, tapi emas batangan. Jika Anda menginginkan keuntungan yang lebih besar, maka sebaiknya Anda berinvestasi dalam satuan yang lebih besar, misalnya saja 25 gram di awal investasi dan di tengah perjalanan dapat Anda tambah secara bertahap.

Selain emas, ada pilihan-pilihan lainnya, misalnya saja membeli obligasi dan reksa dana. Kalau Anda memilih instrumen investasi jenis ini, Anda butuh lebih banyak pengetahuan tentang seluk-beluk investasi ini.

3 dari 3 halaman

Investasi Jangka Panjang

3. Investasi Jangka Waktu Panjang

Investasi jangka panjang memiliki rentang waktu hingga lima tahun ke atas, misalnya saja investasi untuk biaya pendidikan anak.

Ada beberapa instrumen investasi yang bisa dipilihnya, diantaranya adalah tabungan pendidikan di bank atau asuransi pendidikan di perusahaan asuransi dimana kedua jenis investasi ini memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.

Selain tabungan dan asuransi pendidikan, untuk jangka panjang pilihan investasi di bidang properti juga layak dipertimbangkan. Nilai investasi yang selau naik membuat investasi properti jangka panjang banyak diburu orang yang memiliki dana besar.

Investasi properti bisa dalam bentuk apartemen, rumah, atau tanah. Properti khususnya di Jakarta dan Tangerang, Bali serta Batam merupakan daerah paling cepat naik untuk investasi properti.

Dalam berinvestasi, Anda juga bisa melakukan beberapa investasi dalam satu waktu sekaligus, misalnya memilih investasi emas buat beli mobil, dan di saat yang sama ikut reksa dana serta punya rumah yang dikontrakkan. Hal itu tidak jadi persoalan, yang terpenting adalah modal dari uang pribadi, jangan sampai investasi dari hasil utang.

Pilih Jenis Investasi yang sesuai dengan Tujuan Keuangan

Investasi jika dilakukan dengan benar bisa meningkatkan aset Anda. Jangan sampai investasi diambilkan dari uang dapur kita atau malah dengan berhutang.

Anda bisa memulainya dengan cara sederhana misalnya membayar lunas tagihan kredit tepat waktu, menyisihkan pemasukan dulu untuk tabungan, baru pakai untuk belanja dan sisanya baru untuk investasi.

Jika Anda tidak bisa tertib skemanya bisa diubah dengan menyisihkan uang untuk investasi dulu baru untuk yang lainnya.

Penting untuk diketahui oleh para investor, adalah mekanisme dan cara kerja investasi yang dipilih. Bekal pengetahuan yang cukup bisa membuat Anda bisa menikmati hasil investasi yang maksimal. (Ahm/Ndw)

 
 
Video Terkini