Sukses

Bos Kadin Ikut Tax Amnesty Selasa Depan

Kadin Indonesia telah mengeluarkan surat edaran kepada anggota untuk ikut dalam program tax amnesty.

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia serentak akan mengikuti program pengampunan pajak (tax amnesty) pada 27 September ini. Salah satu pengusaha yang bakal ikut adalah Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani. Rosan merupakan pendiri Grup Recapital dan salah satu pemilik klub sepak bola raksasa Inter Milan bersama Erick Thohir.

"Ya, mudah-mudahan tanggal 27 September ini," tegas Rosan di sela-sela Rakornas Bidang Perindustrian dan Bidang Perdagangan Kadin Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (20/9/2016).

Saat ditanyakan lebih jauh keikutsertaan di tax amnesty deklarasi harta atau repatriasi, Rosan enggan memberikan bocoran. "Kalau saya ngomong, nanti salah lagi," ujarnya.

Kadin Indonesia, kata Rosan, telah mengeluarkan surat edaran atau imbauan agar anggota Kadin Indonesia, asosiasi, dan pengusaha lain di pusat maupun daerah ikut program pengampunan pajak.

"Saya imbau kepada seluruh anggota Kadin di pusat dan daerah, asosiasi, serta pengusaha lainnya untuk ikut tax amnesty 27 September ini, jadi serempak. Kenapa tanggal 27? Biar keren saja," katanya.

Rosan merupakan pendiri Grup Recapital. Saat ini, Mantan Presiden Direktur PT Berau Coal Energy Tbk aktif sebagai Presiden Direktur Recapital Advisor serta Dewan Komisaris PT Lativi Mediakarya (TV One). Dia juga mitra Thohir dalam pembelian klub DC United di MLS.

Mantan Bos Toyota Astra

Bukan hanya Rosan, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian sekaligus Mantan Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor, Johnny Darmawan akan ikut tax amnesty dalam waktu dekat untuk mendapat tarif tebusan paling murah 2 persen.

"Saya komitmen ikut tax amnesty, walaupun dana saya tidak terlalu besar. Sekarang belum memasukkan data, tapi saya ikut bulan ini untuk dapat tarif tebusan 2 persen," kata Johnny yang merupakan anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) itu. (Fik/Gdn)