Liputan6.com, Jakarta - Pada awalnya, manusia banyak menggunakan teknik barter atau bertukar untuk mendapat kebutuhan yang diinginkan. Pada akhirnya, diciptakan uang agar proses jual beli bisa berlangsung dengan mudah.
Keberadaan uang di dunia telah ada sebelum masehi. Bentuk uang yang kini beredar di masyarakat terdiri dari bentuk kertas dan logam. Lalu bagaimana wujud uang kertas pertama di dunia?
Baca Juga
Uang kertas pertama kali dipakai oleh bangsa China. Mereka mulai membawa uang kertas selama pemerintahan Dinasti Tang di tahun 618-907.
Advertisement
Artikel mengenai uang kertas pertama di dunia ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.
Lengkapnya, berikut 3 artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Rabu (21/9/2016) pagi:
1. Ini Penampakan Uang Kertas Pertama di Dunia
Uang kertas pertama kali dipakai oleh bangsa China Mereka mulai membawa uang kertas selama pemerintahan Dinasti Tang di tahun 618-907.
Selama kurun waktu tersebut, kebutuhan akan uang logam semakin besar akibat meningkatnya kebutuhan masyarakat. Namun karena uang logam ini sulit untuk dibawa dalam jumlah besar, orang China pun menerima kertas sebagai bentuk kredit.
Alhasil, kebiasaan mereka pun berubah. Di abad keenam, akhirnya orang China menggunakan kertas sebagai uang atau alat pembayaran.
Berita selengkapnya baca di sini.
2. Menperin: Bogor Bisa Jadi Kota Termacet di Dunia
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartanto memprediksi Bogor berpotensi menjadi kota paling macet di dunia jika maraknya pengembangan industri padat karya di Jawa Barat (Jabar) Bagian Selatan tidak diiringi pembangunan infrastruktur. Saat ini, Bogor sudah dinobatkan sebagai kota lalu lintas terburuk kedua di dunia versi aplikasi Waze.
Hal ini disampaikan Menperin Airlangga saat menghadiri Rakornas Bidang Perindustrian dan Bidang Perdagangan Kadin Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (20/9/2016).
Pemerintah tengah mendorong peningkatan konsumsi masyarakat dan penciptaan lapangan kerja dengan mengembangkan sektor industri padat karya. Dalam industri ini, Airlangga bilang, Indonesia masih memiliki daya saing dengan negara lain.
Berita selengkapnya baca di sini.
3. Uang Tebusan Tax Amnesty Capai Rp 28,8 triliun
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan antusiasme Warga Negara Indonesia (WNI) terus meningkat untuk mengikuti program tax amnesty atau pengampunan pajak.
Hal ini terbukti dari data yang sudah diterima dari Dirjen Pajak pada pukul 08.30 WIB Selasa 20 September 2016, total dana tebusan yang sudah dibayarkan para peserta tax amnesty mencapai Rp 28,8 triliun.
"Dana ini didominasi oleh wajib pajak pribadi non UMKM, dan ini akan terus bertambah hingga periode program tax amnesty ini berakhir pada Maret 2017," kata Sri Mulyani.