Sukses

Harga Minyak Naik 3 Persen Imbas Pasokan AS

Pemogokan pekerja minyak di Norwegia juga mendukung penguatan harga minyak.

Liputan6.com, London - Harga minyak dunia naik tiga persen usai penurunan pasokan mengejutkan secara mingguan yang didorong dari prospek permintaan dari negara konsumsi terbesar minyak.

Selain itu, dolar Amerika Serikat (AS) usai bank sentral AS tetap mempertahankan suku bunga. Ini juga mempengaruhi harga minyak. Faktor lainnya yang mendukung yaitu pemogokan pekerja minyak di Norwegia sehingga mengancam produksi minyak mentah di laut utara.

Gerak harga minyak melonjak usai US Energy Information Administration (EIA) mengejutkan pasar lantaran persediaan minyak mentah turun 6,2 juta barel pada pekan lalu.

Sebelumnya dalam survei memprediksikan 3,4 juta barel. Stok minyak mentah AS merosot sejak 2 September 2016 yang mencapai 14,5 juta barel.

Pasokan minyak mentah AS ini kontras dengan produksi yang lebih tinggi oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Demikian anggota non-OPEC seperti Rusia yang mencapai rekor produksi di atas 11 juta barel per hari.

Sebelumnya OPEC setuju pembekuan produksi, dan hal ini akan dibicarakan dalam pertemuan di Aljazair pada pekan depan.

Harga minyak mentah jenis Brent ditutup naik 95 sen atau dua persen ke level US$ 46,83 per barel. Harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) naik US$ 1,29 atau 2,9 persen menjadi US$ 45,34.

Sejumlah pelaku pasar mengatakan kalau stok minyak mentah AS masih tinggi, dan harga minyak dapat kembali di bawah tekanan.

"Persediaan minyak mentah masih sangat pada tahun ini," ujar Tariq Zahir, Trader di Tyche Capital Advisors seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis pekan ini.

Adapun impor minyak mentah AS naik pada pekan lalu sekitar 77 ribu barel per hari. Sedangkan persediaan di kilang minyak turun 143 ribu barel per hari. (Ahm/Ndw)