Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan melaporkan, total utang pemerintah pusat sampai dengan posisi Agustus 2016 telah menembus Rp 3.438,29 triliun.
Realisasi ini mengalami kenaikan signifikan sebesar Rp 78,47 triliun dalam waktu sebulan dari posisi Juli sebesar Rp 3.359,82 triliun.
Dari data DJPPR, Jakarta, Kamis (22/9/2016), dalam denominasi dolar AS, total ‎nilai utang pemerintah pusat yang sebesar Rp 3.438,29 triliun di periode Agustus ini membengkak jadi US$ 258,52 miliar dibanding realisasi sebelumnya US$ 256,59 miliar.
Dirinci lebih dalam, utang pemerintah pusat itu berasal dari pinjaman sebesar Rp 754,01 triliun atau US$ 56,69 miliar hingga Agustus 2016 dan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp 2.684,28 triliun atau setara US$ 201,83 miliar.
Advertisement
Baca Juga
Pencapaian nilai pinjaman tersebut naik Rp 22,53 triliun dari realisasi bulan ketujuh 2016 yang sebesar Rp 731,48 triliun. Sementara nilai SBN pada periode Agustus ini melonjak Rp 55,94 triliun dari penerbitan SBN hingga Juli lalu sebesar Rp 2.628,34 triliun. Â
Data DJPPR menyebutkan, pinjaman senilai Rp 754,01 triliun, terdiri dari pinjaman luar negeri Rp 749,33 triliun yang rinciannya adalah pinjaman bilateral sebesar Rp 342,46 triliun, multilateral Rp 358,57 triliun, komersial bank Rp 48,18 triliun dan suppliers Rp 0,12 triliun. Adapun pinjaman dalam negeri sebesar Rp 4,68 triliun.
Utang pemerintah pusat yang bersumber dari penerbitan SBN senilai Rp 2.684,28 triliun, terdiri dari utang dalam denominasi valuta asing Rp 722,10 triliun dan Rp 1.962,18 triliun dari SBN dengan denominasi rupiah.
Negara Pemasok Utang ke RI
Adapun 10 negara pemasok utang bilateral Indonesia yang mencapai Rp 342,46 triliun per Agustus 2016, meliputi :
1. Jepang dengan pinjaman Rp 228,57 triliun,
2. Prancis Rp 24,56 triliun
3. Jerman Rp 20,02 triliun
4. Korea Selatan Rp 19,86 triliun
5. China Rp 12,07 triliun
6. Amerika Serikat Rp 9,64 triliun
7. Australia Rp 7,49 triliun
8. Spanyol Rp 3,63 triliun
9. Rusia Rp 3,49 triliun
10. Inggris Rp 2,33 triliun
11. Negara lain Rp 10,87 triliun
Sedangkan pinjaman multilateral senilai Rp 358,57 triliun oleh pemerintah Indonesia berasal dari 6 lembaga keuangan dunia, yakni :
1. Bank Dunia senilai Rp 224,13 triliun
2. Asian Development Bank (ADB) Rp 122,51 triliun
3. Islamic Development Bank (IDB) Rp 9,23 triliun
4. International Fund for Agricultural Development (IFAD) Rp 2,19 triliun
5. Bank Investasi Eropa (EIB) Rp 0,33 triliun
6. Nordick Investment Bank (NIB) Rp 0,19 triliun
Utang yang berasal dari bank komersial senilai Rp 48,18 triliun, antara lain :
1. Amerika Serikat (AS) senilai Rp 9,78 triliun
2. Singapura Rp 8,17 triliun
3. Prancis Rp 8,76 triliun
4. Belanda Rp 6,98 triliun
5. Austria Rp 5,18 triliun
6. Rusia Rp 4,69 triliun
7. Inggris Rp 0,85 triliun
8. Jepang Rp 0,70 triliun
9. Taiwan Rp 0,62 triliun
10. Jerman Rp 0,60 triliun
11. Negara lain Rp 1,85 triliun. (Fik/Ahm)
Advertisement