Sukses

Pedagang: Harga Daging Kerbau Lokal Bisa Lebih Mahal dari Sapi

Meskipun harga daging kerbau impor di bawah daging sapi segar, tetapi konsumen lebih memilih membeli daging sapi.

Liputan6.com, Jakarta - Pedagang daging di pasar tradisional menilai daging kerbau yang digelontorkan Perum Bulog ke pasar-pasar tradisional kurang mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat. Alasannya, konsumen di dalam negeri lebih menyukai daging segar yang baru dipotong.

Ahmad, salah satu pedagang daging di PD Pasar Jaya Pasar Buncit, Jakarta, ‎mengatakan, meskipun harga daging kerbau asal India tersebut jauh di bawah daging sapi segar, namun tetap saja konsumen lebih memilih membeli daging sapi.

"Yang sapi sekarang masih Rp 110 ribu-Rp 120 ribu. Kalau kerbau kan cuma Rp 85 ribu. Tapi tetap saja lebih banyak yang beli daging sapi. Sapi beku juga di sini kurang peminatnya," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (23/9/2016).

Menurut Ahmad, sebenarnya daging kerbau juga punya kualitas yang sama dengan daging sapi. Bahkan menurutnya daging kerbau lokal lebih bagus dan harganya lebih mahal dari daging sapi. Namun sayangnya daging kerbau lokal saat ini sudah jarang ditemui di pasaran.

"Kerbau kalau yang lokal itu malah mahal, bisa lebih mahal kerbau dari pada sapi. tetapi sekarang susah dicarinya. Kalau yang dari Bulog ini kan kita tidak tahu kerbaunya yang bagaimana," kata dia.

Sementara itu, terkait dengan masih tingginya harga daging sapi, Ahmad pesimistis harga daging tersebut bisa turun. Berdasarkan pengalamannya, jika harga daging sapi sudah naik maka akan sulit untuk kembali ke harga yang lebih rendah.

"Kalau daging sapi, kalau sudah naik susah buat turun lagi. Kalau pun turun paling cuma sedikit. Tapi yang beli tetap ada walaupun harganya tinggi. ‎Cuma memang kalau barangnya agak susah biasanya ada yang main," tandas dia.

Untuk diketahui, Perum Badan Usaha Urusan Logistik (Bulog) siap mendatangkan kembali daging kerbau dari India dalam waktu dekat.

Pemerintah memberikan izin impor daging kerbau 100 ribu ton hingga Juni tahun depan sebagai langkah pengendalian harga daging yang masih tinggi, termasuk persiapan kebutuhan selama puasa dan Lebaran di 2017.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah akan mengimpor daging kerbau hingga 100 ribu ton. Adapun izin impor ini akan diberikan sampai dengan Juni 2017.

"Kami menargetkan impor daging hingga 100 ribu ton. Sebanyak 70 ribu ton hingga akhir Desember 2016, sisanya sebanyak 30 ribu ton untuk persiapan puasa dan Lebaran tahun depan," ungkap Darmin, Selasa (13/9/2016).

Hingga akhir 2017, Darmin menuturkan, pemerintah juga berencana mengimpor sebanyak 700 ribu sapi bakalan. Dalam rapat tersebut disetujui feedloter yang mendapatkan jatah impor sapi harus memenuhi rasio antara sapi indukan dan bakalan.

"Kami sekaligus sudah harus menyiapkan peternakan rakyatnya. Di sini kita perlu bicara dengan intensif karena lahan untuk breeder yang memang tidak mudah," ujar Darmin. (Dny/Gdn)