Liputan6.com, London - Mengenyam pendidikan di universitas terbaik di dunia tidak membutuhkan biaya besar, atau harus mengajukan pinjaman.
Universitas Oxford, yang baru saja dinobatkan menjadi universitas terbaik di dunia mencatatkan biaya kuliah yang murah ketimbang pesaingnya di Amerika Serikat (AS).
Biaya kuliah Oxford sekitar 9.000 pound sterling pada tahun ini atau sekitar Rp 153,11 juta (asumsi kurs Rp 17.013 per pound sterling) untuk tingkat sarjana strata satu. Biaya itu seperempat dari biaya kuliah universitas lainnya antara lain Harvard, Stanford, dan California Institute of Technology.
Namun sebelum Anda semangat dulu dengar kabar itu, ternyata biaya tersebut hanya berlaku untuk biaya kuliah sarjana strata 1 (S1) dari Inggris dan Uni Eropa.
Baca Juga
Advertisement
Siswa dari seluruh dunia membayar biaya kuliah antara 15.295-22.515 pound sterling atau sekitar Rp 260,42 juta-Rp 383,53 juta. Angka ini jauh lebih murah ketimbang universitas top AS.
Oxford menjadi universitas Inggris pertama yang masuk urutan pertama sebagai universitas terbaik di dunia yang disusun oleh Times Higher Education. Adapun ini biaya kuliah dari universitas top lainnya di dunia seperti dikutip dari CNN Money, Senin (26/9/2016):
- California Institute of Technology: US$ 45.846 atau sekitar Rp 599,97 miliar (asumsi kurs Rp 13.086 per dolar Amerika Serikat).
- Stanford: US$ 47.331 atau sekitar Rp 619,43 juta
- University of Cambridge: 9.000 pounds atau sekitar Rp 153,30 juta
- Massachusetts Institute of Technology: US$ 48.140 atau sekitar Rp 629,79 juta
- Harvard University: US$ 43.280 atau sekitar Rp 566,19 juta
- Princeton University: US$ 45.320 atau sekitar Rp 592,88 juta
- Imperial College London: 9.000 pounds atau sekitar Rp 153,30 juta
Inggris mungkin saja menjadi tempat untuk menimba ilmu lebih murah ketimbang AS, tetapi lebih dulu lebih mahal.
Kebanyakan biaya kuliah di Inggris meningkat pada 2012 lantaran perubahan pendanaan dari pemerintah. Hal ini juga membuat kekecewaan masyarakat.
Oxford dan Cambridge di antara universitas di Inggris yang bekerja keras agar biaya kuliah tinggi tidak menganggu untuk mahasiswa terutama dari yang kurang mampu.
Mereka telah berkampanye selama bertahun-tahun untuk mendorong peningkatan pendaftaran siswa yang berasal dari sekolah negeri untuk masuk universitas bergengsi di Inggris. Universitas top di Inggris memiliki reputasi menerima siswa dari sekolah swasta eksklusif.
Sekitar 40 persen dari mahasiswa Oxford berasal dari sekolah swasta, sedangkan hanya 7 persen dari anak-anak Inggris menimba ilmu di sekolah tersebut. (Ahm/Ndw)