Sukses

Mendag Enggar: Kawasan Berikat Bisa Tekan Biaya Logistik

Adanya manajemen logistik yang baik akan menekan biaya transportasi yang membentuk harga, khususnya harga bahan pokok.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan ke Pusat Logistik Berikat (PLB) Cikarang Dry Port (CDP) di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Keberadaan PLB ini diharapkan membuat biaya logistik di Indonesia bisa lebih efisien.

Enggar mengungkapkan, dengan adanya efisiensi pada biaya logistik akan mendorong daya saing nasional. Hal ini juga didorong dengan adanya paket-paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan oleh pemerintah.

"Kemapanan logistik seperti koin yang memiliki dua sisi, bisa meningkatkan daya saing dan dapat mengefisiensikan distribusi barang sehingga mengurangi biaya tinggi. Di tempat ini kita dapat merasakan dan menyaksikan manfaat PLB bagi pelaku usaha dan pengelola PLB," ujar dia di Pusat Logistik Berikat  PT Gerbang Teknologi Cikarang, Cikarang, Jawa Barat, Jumat (23/9/2016).

Dia menjelaskan, pada era persaingan global seperti saat ini, setiap negara saling berlomba meningkatkan daya saing nasional. ‎Salah satunya yaitu melalui pembenahan sistem logistik.

Menurut Enggar, jika ke depannya kinerja logistik Indonesia sudah bagus serta memiliki infrastruktur dan manajemen kelas dunia, Indonesia bisa menjadi salah satu pemain bisnis logistik kelas dunia.

"Posisi kita strategis dan ruang untuk membangun pelabuhan masih luas. Sayangnya, kinerja logistik kita masih rendah sehingga belum atraktif di dalam persaingan logistik dunia. Oleh karena itu, pemerintah telah merespons cepat dengan kebijakan peningkatan daya saing logistik," jelas dia.

Selain itu, lanjut Enggar, adanya manajemen logistik yang baik akan menekan biaya transportasi yang membentuk harga, khususnya harga bahan pokok. Pembentukan PLB juga akan mengefisienkan logistik nasional mendekatkan ketersediaan barang-barang keperluas industri di dalam negeri, baik industri besar maupun industri kecil dan menengah. Juga akan meningkatkan investasi serta menjadikan Indonesia sebagai hub logistik nasional, regional, maupun global.

"Seperti harapan Presiden, kita perlu berupaya maksimal menarik berbagai komoditas yang selama ini jasa logistik dinikmati pihak lain dan disimpan di negara tetangga agar biaya penimbunan dan biaya penelusuran teknis di luar negeri dapat dipangkas. Pusat Logistik Berikat ini menjadi satu simpul penting dari mata rantai panjang logistik nasional," kata dia. (Dny/Gdn)