Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan yang bekerjasama dengan Perum Perikanan Indonesia (Perindo) sepakat untuk membangun kawasan Muara Baru, Jakarta Utara menjadi industri perikanan modern yang terintegrasi.
Diklaim menjadi industri perikanan modern karena mulai dari tempat pemasaran ikan hingga penjualannya pun akan dilakukan secara online tanpa menggunakan kertas seperti saat ini.
"Nanti akan jadi yang paling modern di Indonesia karena sudah online penjualan ikannya, dan itu pasarnya sudah tertutup, supaya bersih dan tidak bau kemana-mana," papar Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di kantornya, Selasa (27/9/2016).
Susi menuturkan, para pembeli ikan pun nantinya tidak bisa bersentuhan langsung dengan ikan. Para pembeli akan melakukan transaksi melalui tribun. "Jadi tidak lagi rame-ramai ke bawah, nanti pekerjanya juga kita kasih seragam, jadi profesional," papar Susi.
Baca Juga
‎Pembangunannya, Susi menuturkan, mayoritas akan dilakukan oleh investor. Investornya sendiri, Susi mengatakan tidak hanya berasal dari dalam negeri, maupun juga dari Rusia dan Maroko.
Untuk menertibkan wilayah pasar modern ini, melalui Keputusan Menteri Keuangan, penyewaan lahan di wilayah tersebut juga tidak boleh lebih dari 5 tahun. Biaya penyewaannya juga dinaikkan 10 kali lipat dari yang saat ini.
"Sekarang itu mereka sewa ke negara per meter perseginya masak Rp 10 ribu,‎ harga rokok saja paling murah Rp 15 ribu. Dan mereka sewakan kembali ke pedagang itu 10 kali lipatnya. Ini sudah berjalan selama 30 tahun, jadi ya wajar dong kalau kita naikkan," tegas Susi.
Selain itu, di pasar modern ini juga akan menerapkan sistem pemerataan pedagang ikan. Sistem ini Susi Pudjiastuti menuturkan, jika satu pedagang sudah menyewa satu lahan, tidak boleh menyewa lahan lain.
Pembangunan industri perikanan modern di atas lahan 110 hektare (ha) ini diperkirakan menelan dana Rp 3 triliun-5 triliun. Ditargetkan semua akan selesai pembangunannya dalam tiga tahun ke depan. (Yas/Ahm)
Advertisement