Liputan6.com, Jakarta Tak lama lagi, Presiden akan meluncurkan paket Kebijakan Ekonomi ke-14. Paket ini konsentrasi pada pengembangan ekonomi digital.
"Iya nanti ke-14. Iya nanti kalau sudah disiapkan, perpresnya sedang kami persiapkan, perpres untuk e-commerce," kata Pramono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (27/9/2016).
"E-commerce dan ekonomi digital secara keseluruhan. Jadi sekarang sedang dipersiapkan perpresnya. Tapi kita enggak umumkan agar menjadi paket," imbuh dia.
Advertisement
Sementara Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, sedikitnya ada 31 insiatif yang masuk dalam Perpres dan berkaitan dengan ekonomi digital. Sekretaris Kabinet akan membantu menyampaikan kepada menteri terkait guna memantapkan konsep.
"Utamanya ada 7 isu, sumber daya manusia dan pendidikan, pendanaan, perpajakan, perlindungan konsumen, keamanan cyber, logistik, dan infrastruktur komunikasi. Tujuh itu isunya, ada 31 inisiatif," jelas Rudi.
Rudi memastikan, deregulasi terus dilakukan sambil menunggu perpres ekonomi digital ditandatangani. Diharapkan, pengembangan e-commerce segera selesai sehingga target penerimaan 2018 bisa terpenuhi.
"Harus selesai pertengahan 2018 untuk mengejar target US$ 130 miliar di 2020," pungkas dia.