Sukses

Genjot Produksi Migas, Pertamina Incar Blok Baru di Aljazair

Dari 3 ladang minyak kelolaan Pertamina di Aljazair, saat ini menghasilkan 50 ribu boepd.

Liputan6.com, Aljazair PT Pertamina (Persero) ‎menargetkan produksi minyak dan gas (migas) dari ladang di Aljazair naik menjadi 200 ribu barel setara minyak (equivalent per day/boepd). Upaya mencapai itu, BUMN ini mengincar ladang baru.

‎Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, dari 3 ladang minyak kelolaan perusahaan di Aljazair, saat ini menghasilkan 50 ribu boepd. Produksi ini ditargetkan bisa meningkat jadi 200 ribu boepd pada 2018 hingga 2019.

‎"Dari Aljazair minyak 24 ribu bph kalau sama gas jadi 50 ribu boepd. Dan kami berharap bisa kembangkan sampai 200 ribu bph pad 2018-2019," kata Dwi saat menghadiri International Energy Forum (IEF) di Aljazair, Rabu (28/9/2016).

Dwi menuturkan, upaya meningkatkan produksi migas tersebut, pihaknya sedang menjajaki beberapa blok migas yang bisa dikelola perusahaan.

"Ini segera dipelajari tambahannya dan diharapkan secepat mungkin langsung ada bentuk yang nyata supaya kita bisa menambah blok," tutur Dwi.

Dwi mengungkapkan, dengan mengelola tiga blok migas di Aljazair membuktikan Pertamina bisa bekerja dengan baik, pada sektor hulu migas di luar negeri.

"Yang paling mendasar yang kita butuhkan yaitu up stream. Dari sisi hulu dibuktikan dengan jadi operator di sini (Aljazair) dan dua lagi pegang sahamnya. Dengan apa yang ada di sini membuktikan bahwa Pertamina tetap bekerja," ungkap dia.

Seperti diketahui, melalui anak perusahaannya, PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP), Pertamina terus menggenjot peningkatan kontribusi produksi migas dari luar negeri.

Hingga Agustus 2016, produksi PIEP telah mencapai 120.590 boepd atau 15,38 persen di atas target perusahaan sebesar 104.950 barel setara minyak boepd.

Kontribusi terbesar produksi dari asset luar negeri Pertamina, bersumber dari Irak dengan tingkat produksi net to share 43,7 ribu boepd.

Di susul dengan Aljazair dengan produksi net to share sebesar 41,13 ribu boepd dan Malaysia 35,77 ribu boepd. (Pew/Nrm)