Liputan6.com, Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti prihatin dengan realisasi penerimaan pajak di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016 yang ditaksir terjadi kekurangan hingga Rp 219 triliun.
Keprihatinan itu ditunjukkan Susi dengan menjadi contoh bagi Kementerian lain untuk memotong belanja.
Baca Juga
"Penghematan (anggaran) ya harus, kalau tidak hemat, Indonesia bangkrut. Saya adalah salah satu yang memelopori pemotongan anggaran (di tingkat kementerian)," ujar Susi di kantornya, Jakarta, Rabu malam (28/9/2016).
Dia menjelaskan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan self blocking anggaran sebesar Rp 6 triliun di APBN-P 2016. Anggaran tersebut dikembalikan ke kas negara dalam rangka penghematan.
"Kita bisa hemat, potong anggaran. Saya bisa kerja semaksimal mungkin dengan anggaran yang ada, tidak perlu ada tambahan. Malahan self blocking Rp 6 triliun dikembalikan ke negara," terangnya.
Dengan pemotongan belanja tersebut, Susi mengaku banyak yang tidak senang dengan kebijakan itu. Namun ia menganggap itulah risiko dari seorang pembuat kebijakan publik.
"(Pemotongan anggaran) tentu banyak yang tidak suka. Itu risiko sebagai public policy maker, tidak harus selalu disukai orang. Tapi you have make a policy, you have role," tegas Mantan Bos Susi Air itu. (Fik/Nrm)
Advertisement