Sukses

Ini yang Bikin Menteri Susi Senang Selama Jadi Menteri

Berbagai kebijakan yang sudah dijalankan Menteri Susi melahirkan apresiasi dari Presiden Joko Widodo.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti merasa senang dengan pencapaian di sektor kelautan dan perikanan selama dua tahun ini, khususnya ‎menjaga laut Indonesia dari para perompak atau maling ikan.

Berbagai kebijakan yang sudah dijalankan melahirkan apresiasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan tokoh lainnya di dalam maupun luar negeri.

"Jenderal Bintang 3 dan 4, TNI AL saja tidak percaya laut Indonesia bisa sepi. Dulu kayak pasar malam, sekarang tidak ada lagi. Saya senang dengan achievement itu karena bisa melakukan sesuatu yang unthinkable atau unbelievable," ujar Susi di kantornya, Rabu (28/9/2016).

Ia pun merasa senang atas kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuknya masuk dalam jajaran Kabinet Kerja, 27 Oktober lalu. Padahal jika ditelusuri riwayat pendidikan, Susi hanya lulusan bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas 2.

"Saya senang, kok Presiden berani percaya sama saya. Kan saya cuma lulusan SMA kelas 2. Itu juga satu kegembiraan bahwa the end of the day, apresiasi terhadap what we do bukan dari your education, your money tapi the what you are, the way you do‎, saya pikir itu sangat penting," kata Susi.

Dia menambahkan, ada hal lain yang menjadi pertimbangan Presiden Jokowi saat memilihnya.

"Jadi saya yakin, Pak Jokowi pilih saya bukan karena saya banyak uang. Saya pemilik Susi Air tidak banyak uang, utang yang banyak. Tapi yang saya ingat beliau (Presiden) pilih saya karena kegilaan saya, karena tidak mungkin juga Pak Jokowi memilih karena kecantikan seorang perempuan," tutur Susi mengenang.

Dia mengaku, ingin membuang semua ketidakbenaran di Indonesia, khususnya di sektor kelautan dan perikanan demi masa depan laut negara ini.

"Dari persepsi saya sih, saya tidak gila. Saya benar, wong bertahun-tahun hal-hal tidak benar dibiarkan saja, ya saya mau buang itu," tegasnya.(Fik/Nrm)

Video Terkini