Sukses

JK Senang Pengusaha Antusias Ikut Tax Amnesty

Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai dua hal baik dengan pengusaha sambut tax amnesty.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berharap dana tebusan dari program pengampunan pajak atau tax amnesty dapat mencapai Rp 100 triliun.

Berdasarkan data dashboard Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan pukul 13.56 WIB, surat pernyataan harta (SPH) menembus Rp 3.344 triliun dengan perolehan uang tebusan mencapai Rp 83,1 triliun.

Rincian pernyataan harta antara lain berasal dari deklarasi di dalam negeri Rp 2.300 triliun. Lalu Rp 911 triliun dari deklarasi harta di luar negeri. Sedangkan repatriasi Rp 133 triliun.

Data tersebut menunjukkan wajib pajak terutama pengusaha sambut program tax amnesty. JK pun menyambut baik dari langkah pengusaha untuk ikut tax amnesty.

JK menilai, ada dua hal yang dinilai baik lewat tax amnesty. Pertama, para pengusaha juga sudah banyak menyadari kesalahannya mulai dari ada kekeliruan, kurang transparan dan keterlambatan.

Kedua, JK menuturkan, potensi pengusaha Indonesia sangat besar. JK menambahkan, para pengusaha juga melihat pemerintah serius untuk mensukseskan tax amnesty.

"Serius dalam arti kata, betul-betul mengharap tapi juga kami akan tegas. Ini pengampunan. Kalau Anda tidak ikuti tahun depan, kami akan lebih tegas lagi sehingga you bisa masuk masalah. Jadi ini antara kesadaran dan ketegasan pemerintah," ujar JK, Jumat (30/9/2016).

Ia menambahkan pemerintah juga memberikan kepastian kepada pengusaha. Ini disambut baik oleh pengusaha sehingga lebih terbuka. Dengan melihat kondisi itu ia harap uang tebusan dapat sampai Rp 100 triliun. "Jadi kami harap mungkin hingga tengah malam nanti bisa sampai 100 tebusannya," kata dia.

Selain itu, JK mengungkapkan pemerintah juga akan evaluasi untuk tax amnesty pada periode I. "Setelah September ini pasti akan ada evaluasi. Saya yakin akan baik, terkecuali ada masalah dari luar yang membahayakan," tutur JK.

Ada tax amnesty diharapkan berdampak positif untuk ekonomi Indonesia. JK mengatakan, ada tax amnesty akan meningkatkan penerimaan negara sehingga dapat menekan defisit.

Selain itu, likuiditas bank juga akan baik. JK mengharapkan pembiayaan kredit lebih baik untuk investasi. Jadi adanya tax amnesty tersebut juga dapat menstabilkan ekonomi Indonesia.

"Ketiga, karena banyak juga repatriasi dari luar artinya dolar AS masuk bisa menstabilkan rupiah lebih baik. Tiga hal itu tentunya, nanti investasi akan lebih banyak lagi," kata dia. (Ahmad R/Ahm)

Video Terkini