Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menilai kemerosotan posisi daya saing Indonesia ke peringkat 41 dari sebelumnya di peringkat 37 pada 2015 merupakan pekerjaan rumah paling serius untuk dibenahi. Salah satunya dari sisi reformasi birokrasi yang menjadi kunci perbaikan daya saing Indonesia.
"Itu adalah PR yang sangat serius bagi kita sebagai negara, apakah baik dari sisi korupsi, efektivitas birokrasi, termasuk tingkat pajak dan pelayanan pajak di Indonesia. Walaupun masalah pajak jauh di bawah masalah korupsi dan birokrasi," kata Sri Mulyani di Jakarta, seperti ditulis Minggu (2/10/2016).
Pemerintah, sambungnya, berkomitmen penuh memperbaiki segala permasalahan tersebut. Termasuk Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang akan membenahi birokrasi demi mendongkrak kembali daya saing Indonesia di kancah global.
Baca Juga
"Kemenkeu terus komitmen melakukan reformasi birokrasi, karena ‎itu sangat menentukan di dalam kemampuan kita menciptakan kepercayaan, memperbaiki pelayanan, dan kepastian usaha serta menciptakan indeks daya saing," jelasnya.
Sebelumnya Laporan Indeks Daya Saing Global 2016-2017 oleh Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) menyebut posisi daya saing Indonesia turun ke peringkat 41 dari sebelumnya di peringkat 37 pada 2015. (Fik/Ahm)
Advertisement