Sukses

Ini Alasan RI Perlu Punya Roadmap Industri Nasional

Saat ini industri nasional tengah dihadapkan banyak tantangan.

Liputan6.com, Jakarta Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) tengah menyusun peta jalan (roadmap) industrialisasi nasional hingga 2045.

Keberadaan roadmap ini diharapkan bisa mendukung ‎industri di Tanah Air mampu bersaing di tingkat nasional, regional maupun global.

Ketua KEIN Soetrisno Bachir mengatakan, saat ini industri nasional tengah dihadapkan banyak tantangan. Salah satunya, membanjirnya produk-produk asing ke dalam negeri. Hal ini seiring dengan semakin terbukanya ekonomi dan perdagangan Indonesia.

"Ada realitas ekonomi Indonesia itu tidak didukung oleh industri yang kuat. Di orde baru, pertumbuhan industri sangat kuat, tapi setelah reformasi justru kita ada liberalisasi politik dan juga liberalisasi ekonomi, maka membanjirlah produk-produk ke dalam negeri. Ada yang kita lihat sehari-sehari itu produk luar negeri, khususnya China," dia dalam Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Roadmap Industrialisasi 2045 Bidang Pariwisata di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (5/10/2016).

Dia menjelaskan, liberalisasi ekonomi yang terjadi di Indonesia ini membawa dampak buruk bagi sektor industri di Tanah Air. Sebab, produk-produk yang dihasilkan oleh industri tersebut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dari negara lain.

‎"Liberalisasi ekonomi ini menyebabkan industri-industri di Indonesia gulung tikar karena tidak bisa bersiang, dengan harga yang kompetitif, kualitas bagus maka manufaktur kita tutup‎. Sehingga Presiden ingin industri kita ini tumbuh lagi, karena kita punya resources-nya, baik manusianya maupun sumber daya alamnya. Kita punya geografis yang strategis, punya pasar di dalam negeri yang besar dengan penduduk 258 juta," jelas dia.

Selain itu, lanjut Soetrisno, negara-negara lain di kawasan ASEAN seperti Malaysia dan Thailand juga telah lama memiliki roadmap untuk pengembangan industri. Maka tidak heran jika industri di kedua negara tersebut kini bisa lebih maju dari Indonesia.

"Roadmap ini negara-negara lain punya. Malaysia dulu jaman Mahathir Muhammad dengan New Economy Program 1995-2020. Thailand punya, China punya. Bahkan Malaysia, roadmap pertama sampai 2020 direvisi pada 2014. 6 tahun sebelum programnya selesai. Karena melihat perkembangan jaman, mereka bentuk roadmap baru yaitu Economic Transformasi Program sehingga lebih mengerucut lagi," tutur dia.

Khusus di Indonesia, dia mengaku Presiden Jokowi mengharap ada roadmap yang out of the box yang bisa mengubah keadaan bangsa menjadi bangsa maju dengan ide-ide, pandangan-pandangan yang bisa diimplementasikan pemerintah.(Dny/Nrm)