Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) melaporkan indeks keyakinan konsumen (masyarakat) terhadap ketersediaan lapangan kerja dalam tiga bulan ke depan menunjukkan penurunan. Ini artinya masyarakat pesimis akan ketersediaan lapangan pekerjaan.
Direktur Eksekutif Departemen Statistik Bank Indonesia Hendy Sulistiowati mengungkapkan, meski pesimis terhadap ketersediaan lapangan kerja, namun masyarakat masih optimis terkait penghasilan masing-masing individu.
"Indeks kondisi ekonomi saat ini, survei September untuk penghasilan saat ini mereka optimis. Yang pesimis, ketersediaan lapangan kerja,"‎ kata Hendy saat berbincang dengan wartawan di Gedung Bank Indonesia, Kamis (6/10/2016).
Baca Juga
Dari data survei yang dilaporkan BI tersebut, tercatat indeks keyakinan konsumen pada September 2016 sebesar 110. Angka ini turun jika dibandingkan bulan sebelumnya di posisi 113,3.
Meski begitu, menurut Hendy, adanya penurunan keyakinan itu, masih pada level optimis. Angka optimisme itu terlihat dari tingkat keyakinan masih di atas standar survei konsumen yang digelar Bank Indonesia yaitu 100.
Selain itu, indeks ketepatan waktu pembelian barang tahan lama seperti misalnya furnitur, televisi, ac, dan barang elektronik lainnya juga mengalami penurunan dari sebelumnya 95,3 menjadi 92,1.
"Karena indeks ketersediaan lapangan kerja di bawah, makanya masyarakat itu berhemat meskipun penghasilannya optimis‎," tegas dia.
Meski beberapa indikator dalam jangka pendek tersebut mengalami penurunan, namun Hendy menegaskan jika dilihat dari keyakinan konsumen selama enam bulan ke depan, masih tetap optimis di berbagai hal.
"Kondisi enam bulan ke depan, mereka semua di level optimis artinya mereka yakin bahwa enam bulan ke depan akan lebih baik terkait penghasilan, ekspektasi ketersediaan lap kerja," tutup Hendy. (Yas/nrm)