Liputan6.com, Yogyakarta - Indonesia adalah negara agraria yang memiliki potensi sumber daya yang melimpah. Namun sayangnya, pemerintah justru sering impor untuk memenuhi kebutuhan. Salah satunya adalah beras yang sering diimpor dari negara tetangga.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjelaskan, pemerintah berusaha untuk terus mendorong swasembada beras. Berbagai upaya pun terus dilakukan seperti memperluas lahan pertanian hingga memperbaiki irigasi.
Upaya tersebut ternyata sudah terlihat. Hingga akhir tahun, Indonesia tidak akan mengimpor beras. Menurutnya kebutuhan beras di dalam negeri cukup hingga tahun depan oleh karena itu tak ada satupun izin impor yang dikeluarkan.
Advertisement
Baca Juga
"Kami tidak impor. Buat apa impor kalo barangnya cukup. Kemarin di Sukabumi gudangnya penuh. Sampai akhir tahun tidak ada impor. Perkiraan sampai April Mei masih ada," ujarnya di kepatihan usai bertemu dengan Gubernur DIY Kamis (6/10/2016).
Enggartiasto menyebut stok beras di dalam negeri melimpah. Khususnya beras yang masuk dalam beras PSO (public service obligation). Stok beras beras ini dinilai lebih dari cukup untuk kebutuhan dalam negeri. "Beras yang PSO hampir dua juta ton itu yang stok jadi tidak ada kekhawatiran," ujarnya.
Menurutnya rakyat Indonesia tidak perlu khawatir dengan persediaan beras dan bahan pokok lainnya. Pengaruh musim kemarau yang basah ini dinilai menjadi hal yang menguntungkan bagi petani dan stok bahan pokok. Walaupun masih ada yang terpengaruh dengan musim kemarau basah ini.
"Kami siapkan stoknya beras kita dengan hasil produksi yang cukup di atas dari target. Sampai dengan akhir tahun ini semua aman. gejolak sedikit adalah cabai itu karena cuaca. sebentar lagi panen," ujarnya. (Yanuar H/Gdn)