Sukses

Indonesia Jadi Negara yang Warganya Paling Banyak Beramal

Kegiatan filantropi tersebut didorong ajaran keagamaan dan tradisi lokal yang kuat.

Liputan6.com, Jakarta - Perhimpunan Filantropi Indonesia menggelar acara bertajuk Indonesia Philanthropi Festival (IPFest 2016). Acara ini digelar mulai 6-9 Oktober 2016 di Jakarta Convention Center (JCC).

Ketua Badan Pengarah Perhimpunan Filantropi Indonesia, Fransiscus Welirang, mengatakan acara ini digelar untuk memperkenalkan lembaga filantropi ke masyarakat luas. Kemudian mendorong kontribusi filantropi di segala aspek.

"Kegiatan berderma dan menolong sesama sedang marak di masyarakat. Ratusan yayasan filantropi bermunculan, mulai dari yayasan keluarga, yayasan perusahaan, yayasan berbasis keagamaan sampai yayasan komunitas," kata dia di JCC Jakarta, Jumat (7/10/2016).

Dia mengatakan, potensi sumbangan dari masyarakat bakal terus meningkat. Pada tahun lalu saja, sumbangan sosial perusahaan telah mencapai Rp 12,45 triliun. Potensi zakat pada tahun yang sama mencapai Rp 213 triliun, namun hanya terkumpul Rp 3 triliun atau 1,2 persen.

"Tak heran masyarakat Indonesia dinobatkan masyarakat yang dermawan nomor dua di dunia oleh Forbes," ujar dia.

Franky menjelaskan, tingginya kegiatan filantropi didorong oleh ajaran keagamaan serta tradisi lokal yang mengakar kuat. Pesatnya filantropi juga disokong oleh tingginya pertumbuhan ekonomi.

"Pertumbuhan ekonomi menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan populasi orang super kaya paling cepat di Asia," ujar dia.

Sebagai tambahan, acara ini juga diramaikan oleh lembaga filantropi global antara lain China, Amerika Serikat, Filipina dan Singapura. Lembaga-lembaga itu akan berbagi pengalaman tentang kegiatan filantropi. (Amd/Ahm)