Liputan6.com, Jakarta Pedagang daging sapi mulai beralih menjual daging kerbau. Alasannya, daging kerbau yang berada di pasaran memiliki kualitas yang tidak beda jauh dengan daging sapi.
Bahkan, salah satu pedagang di Pasar Palmerah Jakarta, Jamaludin (37) menyebut daging kerbau asal India ini sulit dibedakan daging sapi.
"Kalau lihat daging bagus, bersih," kata dia kepada Liputan6.com di Pasar Palmerah Jakarta, Jumat (7/10/2016).
Baca Juga
Dia pun juga menampik jika daging kerbau alot. Menurutnya, daging kerbau asal India juga memiliki kekenyalan yang sama dengan sapi.
Bahkan, dia menilai daging kerbau ini lebih baik dibandingkan daging sapi yang diimpor dari Australia.
"Kalau sapi dari Australia masih ada lemaknya, kalau dia (daging kerbau) mengkilat," imbuh dia.
Dia mengatakan, daging kerbau asal India berbeda dengan kerbau asal Indonesia. Hal itu kemungkinan karena sistem ternak kerbau di negara asalnya tersebut tak jauh beda dengan sapi. Sementara, kerbau di Indonesia digunakan untuk bertani.
"Kalau kita memotong kerbau warnanya merah tua. Dimakan alotnya minta ampun. Kalau ini warnanya merah muda," ujar dia.
Dia berharap, dengan adanya daging kerbau dapat menutup penghasilan yang terus tergerus dari penjualan daging sapi.
Advertisement
Harga daging sapi di tingkat pemotongan terus meningkat, sementara harga jual di pasaran tetap stabil di Rp 120 ribu per kilogram (kg).
"Sapi baru larinya feedloter importir sapi hidup. Dirawat lagi 3 bulanan baru ke jagal harganya tetap naik terus. Dari lebaran haji 4 kali naik. Naik Rp 1.000, Rp 1.000 terakhir Rp 2.000," tutup dia.(Amd/Nrm)