Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menjamin bahwa pemerintah telah memutuskan memilih Jepang sebagai pihak yang diajak bekerja sama dalam pembangunan proyek infrastruktur kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.Â
Luhut mengatakan, dalam membangun kereta semi cepat Jakarat- Surabaya, Pemerintah Indonesia akan melakukan studi bersama proyek tersebut dengan Pemerintah Jepang.‎ Langkah studi bersama tersebut dilakukan setelah Jepang memberi kepastian berminat untuk membantu mewujudkan proyek infrastruktur tersebut.
"Indonesia dan Jepang akan studi bersama," kata Luhut, di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Selasa (11/10/2016).
Advertisement
Baca Juga
Pemerintah Indonesia tidak akan kembali memberikan harapan palsu pada Jepang. Untuk diketahui, sebelumnya Jepang juga menyatakan minatnya untuk ikut membangun kereta cepat Jakarta Bandung. Namun saat itu pemerintah Indonesia memilih China untuk mengembangkan proyek tersebut.Â
"Tidak ada (kejadian serupa terulang). Mustinya tidak lah. Untuk proyek ini yang mengerjakan sekarang saya," tegas Luhut.
Untuk diketahui, Jepang mengaku siap untuk menjadi mitra Indonesia dalam pembangunan kereta kecepatan sedang (semi cepat) Jakarta-Surabaya. Kepastian ini didapat setelah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan ke Jepang.
Menurut Luhut saking antusiasnya Jepang terhadap rencana pembangunan kereta dengan kecepatan 200 km per jam ini, awal tahun depan negara itu menawarkan untuk melakukan join survei studi kelayakan.
Luhut memberikan perkiraan investasi mecapai US$ 2,5miliar hingga US4 3 miliar. Namun Luhut belum bisa memastikan dengan skema pendanaan seperti apa proyek ini dibangun.
Ketertarikan Indonesia untuk bekerjasama dengan Jepang karena menurut Luhut saat ini Jepang yang mengaku siap untuk pengembangan infrastruktur transportasi tersebut.
"Saya kira kalau Jepang memberikan kondisi yang lebih bagus kenapa tidak. Dan ingat, sejarahnya hubungan kerja sama Jepang dengan Indonesia itu bagus,"‎ tutup Luhut. (Pew/Gdn)
Â