Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk masih menanti persetujuan dari otoritas penerbangan Jepang demi bisa terbang ke Amerika Serikat (AS). Rencana penerbangan tersebut akan dilaksanakan pada tahun depan.
Maskapai pelat merah itu ingin menjadikan‎ Bandara Internasional Narita sebagai bandara transit demi menerbangi Los Angles, AS. Namun jika Jepang menolak, Garuda Indonesia punya alternatif lainnya.
Baca Juga
"‎Kita ada pilihan kedua, Shanghai. Bisa menjadi opsi kalau Jepang tidak memberikan izin," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo saat berbincang dengan Liputan6.com, Minggu, (16/10/2016).
Menurut Arif, memang jika dibandingkan Shanghai, pasar penerbangan ke AS lebih kuat dari Narita. Namun jika melihat dari potensi yang ada, dengan jumlah penduduk Tiongkok yang cukup besar, Shanghai sangat menjanjikan untuk pasar ke AS.
‎"Ya biar Jepang tahu juga kalau dia enggak mau kasih pintu ya kita cari yang lain," tegas Arif.
Meski begitu Arif mengaku masih melobi Jepang. Akhir pekan ini, dia berada di Jepang untuk menindaklanjuti rencana bisnis perusahaan tersebut.
Arif mengaku untuk terbang ke AS, masih ada tahapan audit maskapai yang dilakukan Federal Aviation Administration (FAA) ke Garuda Indonesia. Indonesia sendiri saat ini sudah masuk dalam kategori 1 FAA.
Advertisement
Garuda tertarik terbangi AS karena potensi pasar penerbangan Indonesia ke Negeri Paman Sam itu tercatat cukup tinggi, yaitu mencapai 400 ribu penumpang per tahun.
(Yas/Ndw)