Sukses

PLN Hemat Rp 161 Miliar dari Infrastruktur Listrik di Papua

PLN juga bangun dua unit pembangkit listrik dengan sumber energi baru terbarukan di Papua dan Papua Barat.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mencatat penghematan mencapai Rp 161 miliar per tahun atas pengoperasian enam infrastruktur di Papua dan Papua Barat. Penghematan itu terjadi karena mengurangi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, di antara enam infrastruktur kelistrikan, PLN membangun dua unit pembangkit listrik dengan sumber Energi Baru Terbarukan‎ (EBT), yaitu
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Orya Genyem berkapasitas 2 x 10 Mega Watt (MW) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) Prafi berkapasitas 2 x 1, 25 MW‎.

"Ada dua pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan yang ramah lingkungan,‎" kata Sofyan, saat menghadiri peresmian enam infrastruktur untuk Papua dan Papua Barat, di Gardu Induk Waena, Jayapura, Papua, Senin (17/10/2016).

Sofyan menuturkan, pengoperasian dua pembangkit EBT tersebut dan infrastruktur kelistrikan lainnya dapat mengurangi penggunaan BBM sebagai bahan bakar pembangkit listrik, sehingga menciptakan penghematan Rp 161 miliar.

Dengan beroperasinya enam infrastuktur kelistrikan ini, PLN mampu melakukan penghematan pemakaian BBM hingga Rp 161 miiar  per tahun," ucap Sofyan.

Sofyan menambahkan, keberadaan Pembangkit listrik berbasis EBT di Papua dan Papua Barat, merupakan bukti komitmen PLN mendukung pencapaian target porsi EBT dalam bauran energi sebesar 23 persen pada tahun 2025.
 
Saat ini, kondisi kelistrikan di Papua dan Papua Barat mempunyai total daya mampu 294 MW, dengan beban puncak 242 MW, pertumbuhan beban rata-rata 8 persen pertahun, dan jumlah pelanggan sebanyak 521 ribu pelanggan.

Enam infrastruktur kelistrikan tersebut yakni :

1. Pembangkit Listrik Tenaga Air Orya Genyem 2 x 10 MW
2. Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro Prafi 2 x 1, 25 MW
3. Saluran Udara Tegangan Tinggi 70 kilo Volt Genyem – Waena – Jayapura sepanjang 174,6 kilo meter sirkit
4. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kilo Volt Holtekamp - Jayapura sepanjang 43,4 kilo meter sirkit
5. Gardu Induk Waena – Sentani 20 Mega Volt Ampere
6. Gardu Induk Jayapura 20 Mega Volt Ampere (Pew/Ahm)