Liputan6.com, Jakarta - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa Tengah II yang berkekuatan 1.000 Mega Watt kini mulai digarap di Adipala, Cilacap. Pembangunan pembangkit listrik tersebut diharapkan banyak menyerap tenaga kerja.
"Pada awal pengerjaan, sepertiga buruh yang bekerja berasal dari China," kata Wakil Bupati Cilacap, Ahmad Edi Susanto, Senin (17/10/2016).
Dia menyatakan bisa memahami penggunaan tenaga kerja dari China karena belum ada pekerja lokal yang memahami proses pengerjaan konstruksi PLTU. Pada puncak pengerjaan PLTU ini, kata Edi, diperkirakan total ada 4000-an pekerja.
PLTU Jateng II ini ditargetkan selesai pada 2019. Menurut Edi, pekerja yang berasal dari luar negeri harus menguasai kemampuan tertentu dan memiliki pengalaman supaya bisa ditularkan kepada pekerja lokal.
Baca Juga
Dengan begitu, seiring pengerjaan PLTU usai, pekerja lokal akan bertambah dan pekerja asing akan berkurang. "Kita harus bisa memanfaatkan skill mereka agar bisa ditularkan ke pekerja lokal," ujar dia.
Edi Susanto menjelaskan, nilai investasi proyek ini diperkirakan mencapai US$ 1,094 miliar. PLTU Jateng Fase II ini, kata Edi, merupakan salah satu dari program pengembangan proyek 35 ribu MW.
Â
PLTU Cilacap ekspansi akan menambah pasokan hingga 1x1000 MW dan berpotensi menambah pasokan kebutuhan listrik Jawa Bali. Jaringannya menggunakan interkoneksi Jawa-Bali sebesar 500 kV, Adipala-Kesugihan.
"PLTU Fase II ini merupakan kelanjutan dari proyek PLTU Jateng Fase 1 sebesar 2x300 MW dan PLTU Jateng 1 Ekspansi sebesar 1x660 MW," ujar dia. (Aris A/Ahm)
Advertisement