Liputan6.com, Jakarta - Memiliki langkah-langkah cerdas untuk melipatgandakan keuangan Anda adalah mutu yang diperlukan seseorang secara keuangan.
Namun kecerdasan keuangan tidak dapat lepas dari kesehatan keuangan. Keuangan sehat tidak ditentukan oleh jumlah uang yang dimiliki oleh seseorang, melainkan faktor-faktor di sekitarnya, seperti perbandingan total pendapatan dengan pengeluaran, utang serta pinjaman hingga pemenuhan kebutuhan primer lainnya.
Memeriksa keuangan ini perlu dilakukan secara berkala untuk menentukan pengaturan keuangan yang perlu diubah.
Baca Juga
Selain itu, keuangan yang tidak sehat juga dapat berdampak pada aliran kas Anda secara keseluruhan.
Advertisement
Tuntutan gaya hidup, pemenuhan kebutuhan hingga pengeluaran yang tidak terduga membutuhkan keuangan yang stabil. Beberapa manfaat keuangan yang sehat seperti dikutip dari www.cermati.com antara lain:
1.Membantu mengidentifikasi kondisi keuangan (surplus atau defisit) dan menghitung total kekayaan A.
2.Memungkinkan anda untuk merencanakan pengeluaran yang bersifat masa depan seperti, kebutuhan sekolah, pengobatan, atau dana pensiun.
3.Memungkinkan anda melakukan berbagai investasi dengan tenang.
Ajukan 4 Pertanyaan Ini
Untuk membantu Anda, ajukan kepada diri sendiri, empat pertanyaan di bawah ini untuk mengidentifikasi kesehatan keuangan sehat.
1.Berapa besar hutang yang Anda miliki?
Utang di sini meliputi kredit konsumtif, antara lain hutang akibat pembelanjaan menggunakan kartu kredit atau kredit tanpa agunan (KTA) dan juga hutang cicilan, hutang yang harus dibayar setiap bulannya secara berkala yang dapat meliputi cicilan KPR (Kredit Pemilikan Rumah), cicilan kendaraan (motor atau mobil dengan asumsi bahwa kendaraan tersebut adalah aset investasi).
Idealnya cicilan yang harus dibayar setiap bulan tidak lebih dari sepertiga pendapatan Anda. Bandingkan total cicilan dengan pendapatan bulanan, bila rasio yang didapat adalah 30 persen, berarti Anda masih memiliki dana untuk investasi, apabila melebihi 50 persen, berarti utang anda terlalu besar dan perlu memprioritaskan pembayaran utang dibandingkan investasi. Solusinya, dapat mencari pendapatan tambahan atau mengurangi jumlah kredit.
2.Apakah alokasi pendapatan Anda sesuai dengan pengeluaran?
Anda akan sehat secara keuangan apabila total pendapatan lebih besar dibandingkan pengeluaran. Pengeluaran yang harus dimasukkan adalah biaya tetap (fixed cost) yaitu cicilan listrik, air dan gas, konsumsi makanan, biaya pendidikan atau cicilan asuransi. Untuk itu, Anda dapat mencatat seluruh pengeluaran anda selama 3 bulan secara detail.
Setelah itu, Anda dapat mengambil rata-rata untuk setiap sektor sehingga lebih mudah menghitung kisaran pengeluaran. Jika ternyata pendapatan anda lebih rendah, siasati situasi tersebut dengan memangkas kebutuhan yang tidak penting atau tunda pengeluaran yang tidak bersifat darurat.
Advertisement
Sudahkah Anda Menabung untuk Jangka Panjang
3.Sudahkah Anda menabung untuk target jangka panjang?
Menyisihkan setidaknya 30 persen dari seluruh gaji untuk ditabung dapat menjadi modal untuk masa sekarang dan masa depan.
Tabungan tersebut berupa kekayaan yang mudah diuangkan sewaktu kita membutuhkannya (aset likuid) atau deposito untuk masa depan yaitu biaya pendidikan anak atau membeli rumah baru. Anda pun perlu memastikan bahwa perencanaan keuangan saat ini cukup untuk mewujudkan target jangka panjang.
Menabung untuk jangka panjang juga berarti berinvestasi; seperti membeli asuransi jiwa, asuransi kesehatan, jaminan kecelakaan atau asuransi dana pensiun. Anda juga harus menentukan mana yang menjadi prioritas asuransi. Dengan memiliki tabungan jangka panjang, anda telah memiliki pos dana darurat.
4. Berapa jumlah kekayaan bersih Anda?
Menggunakan perhitungan umum, kekayaan bersih adalah selisih seluruh aset yang kita miliki (tabungan, properti, investasi) dengan keseluruhan jumlah utang. Kekayaan bersih ini penting karena kita perlu mengetahui nominal total aset yang kita miliki.
Nilai kekayaan bersih surplus (aset melebihi jumlah utang) berarti kondisi keuangan anda berada pada situasi sehat, dan sebaliknya untuk kondisi defisit.
Kemudian, tahap selanjutnya, Anda dapat menghitung rasio aset investasi dengan kekayaan bersih, juga rasio aset cair dengan kekayaan bersih.
Jika total aset investasi dibagi kekayaan bersih di bawah 50 persen atau total aset cair dibagi dengan kekayaan bersih 15 persen, berarti kondisi keuangan cukup stabil dan memungkinkan untuk berinvestasi lebih.
Lakukan Financial Check Up dari Sekarang
Jadikan financial check-up sebagai proses antisipasi sebelum terjerat utang atau melakukan investasi sia-sia. Melakukan financial check-up secara berkala sangatlah penting sebelum Anda melakukan investasi. Investasi akan berguna apabila didukung oleh kondisi keuangan yang stabil.