Sukses

PLN Bangun 13 Pembangkit di Papua dan Papua Barat

Saat ini, kondisi kelistrikan di Papua dan Papua Barat mempunyai total daya 294 MW, dengan beban puncak 242 MW.

Liputan6.com, Jayapura - ‎PT PLN (Persero) tengah membangun pembangkit dengan berbagai ukuran pada 13 titik di Provinsi Papua dan Papua Barat. Langkah pembangunan ini merupakan upaya PLN untuk memperluas jangkauan kelistrikan pada kedua wilayah tersebut.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, pembangkit pada 13 titik tersebut berkapasitas total sebesar 253 Mega Watt (MW), didukung oleh transmisi sepanjang 245 Kilo meter sirkit (Kms) dan 8 Gardu Induk.

"Kami saat ini tengah membangun pembangkit baru berkapasitas total 253 MW yang tersebar di 13 titik di Papua dan Papua Barat," kata Sofyan, di Jayapura, Papua, Selasa (18/10/2016).

Jika pembangunan pembangkit senilai Rp 7 triliun tersebut rampung, maka kapasitas listrik di Papua dan Papua Barat akan meningkat dua kali lipat.

Saat ini, kondisi kelistrikan di Papua dan Papua Barat mempunyai total daya 294 MW, dengan beban puncak 242 MW, pertumbuhan beban rata-rata 8 persen per tahun, dan jumlah pelanggan sebanyak 521 ribu pelanggan.

"Dengan selesainya proyek ini maka kapasitas di Papua dan Papua Barat akan meningkat 2x lipat di 2019 dan PLN siap untuk menyukseskan acara PON 2020 di Papua,” imbuh Sofyan.

Pembangunan infrastruktur kelistrikan sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

PLN juga akan melakukan berbagai hal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat antara lain mengaliri listrik ke 14 ibukota Kabupaten di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat yang sebelumnya tidak teraliri listrik dengan bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dengan target selesai tahun 2017.

Sofyan melanjutkan, cara berikutnya adalah mengalirkan listrik ke seluruh Ibukota Kecamatan di Provinsi Papua dan Papua Barat dengan target selesai tahun 2019, melistriki pulau terluar dan daerah perbatasan dengan target selesai tahun 2019, meningkatkan jam operasi Listrik Desa menjadi 24 jam sehari target 2019.

"Dengan adanya ini bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh warga Papua dan Papua Barat," tutup Sofyan. (Pew/Gdn)

Video Terkini