Sukses

Ekonomi China Tumbuh 6,7 Persen pada Kuartal III

Laporan data ekonomi China yang masih tumbuh meredakan kekhawatiran pasar.

Liputan6.com, Jakarta - China dengan ekonomi terbesar kedua di dunia mencatatkan pertumbuhan 6,7 persen pada kuartal III 2016.  Pertumbuhan ekonomi China tersebut sama dengan kuartal sebelumnya, dan sesuai prediksi para ekonom.

Pemerintah China berusaha mencapai keseimbangan untuk pergeseran ekonomi dari ketergantungan di utang dan ekspor. Namun, China juga berusaha mendorong pertumbuhan yang telah dilakukan sebelumnya.

Analis pun prihatin terhadap kemungkinan dampak pertumbuhan di masa depan mengingat harga properti yang sudah overheating atau kapasitas tak mampu lagi imbangi pertumbuhan yang terus meningkat di kota-kota besar China, investasi lamban dari perusahaan swasta serta utang yang melonjak.

Banyak ahli pun mempertanyakan keakuratan pertumbuhan ekonomi China. Sebelum data ekonomi tersebut dirilis pemerintah, ekonom perkirakan pertumbuhan 6,6 persen pada 2016. Angka ini lebih kecil dari tahun lalu 6,9 persen, namun masih di kisaran target pemerintah.

"Seperti biasa angka produk domestik bruto (PDB) hadapi sikap skeptimisme. Kami berpikir kalau angka resmi gagal mencerminkan banyak dari perlambatan tajam," ujar Julian Evans-Pritchard, Ekonom Capital Economics seperti dikutip dari CNBC, Rabu (19/10/2016).

Laporan data ekonomi pada Rabu pekan ini telah meredakan kekhawatiran terhadap ekonomi China. Namun, sejumlah ekonom peringatkan stabilitas China tidak berlangsung lama.

"Pemulihan baru-baru ini sebagian besar didorong pertumbuhan kredit yang lebih cepat dan pasar properti. Pejabat pemerintah pun mengendalikan. Namun seiring kebijakan stimulus mulai luntur mungkin akan menyeret struktural ekonomi pada awal tahun depan, dan ekonomi akan mulai melambat lagi," ujar dia. (Ahm/Ndw)