Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan bahwa banyak permasalahan yang masih membebani sektor logistik di luar dwelling time. Masalah tersebut harus diselesaikan sesegera mungkin agar bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.Â
Darmin mengungkapkan, biaya logistik di Indonesia yang cukup mahal, atau setara dengan 24 persen dari nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Mahalnya biaya logistik tersebut menjadi beban tersendiri bagi perekonomian nasional.Â
"Jadi masalah itu tidak hanya dwelling time, itu sebenarnya hanya bagian kecil dari logistik, dan mungkin di negara lain hal itu juga yang sering dibicarakan," kata Damrin dalam acara Jakarta International Logistik Summit and Expo (JILSE) 2016 di JIExpo, Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Advertisement
Baca Juga
Darmin melanjutkan, yang menjadi masalah selain dwelling time dalam hal logistik, yaitu panjangnya rantai distribusi di Indonesia. Untuk itu, pemerintah juga terus melakukan berbagai upaya dalam memotong jalur distribusi tersebut. Salah satu yang dilakukan adalah membangun Pusat Logistik Berikat (PLB).
Selain panjangnya rantai distribusi, Darmin mengaku permasalahan logistik di Indonesia lainnya adalah belum efisiennya sektor tersebut. Hal itu dibuktikan dengan belum terbentuknya sistem distribusi yang saling menguntungkan dari desa ke kota dan dari kota ke desa.
Selama ini, diceritakan Darmin, distribusi hanya dilakukan dari desa ke kota demi menjangkau pasar yang lebih luas. Namun distribusi dari kota ke desa, sering kurang dimanfaatkan.
"Kita itu tidak punya sistem jaringan pasar induk yang baik. Kita punya pasar induk tapi bayak hal yang harus diselesaikan. Di sana kita tidak punya jaringan angkutan yang dia angkut barang desa ke kota dia bisa juga mudah dapatkan barang dari kota ke desa," papar dia.
Untuk itu, persoalan logistik nasional ini dijanjikan Darmin akan terus dipecahkan pemerintah melalui berbagai paket deregulasi yang terus dilakukan Presiden Jokowi. Dengan begitu, ke depan, diharapkan logistik di Indonesia akan lebih murah dan efisien. (Yas/Gdn)