Sukses

Berkat Infrastruktur, Harga BBM di RI Bisa Seragam

Sebelumnya, kebijakan BBM satu harga di Indonesia sulit direalisasikan karena keterbatasan infrastruktur.

Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan Bahan Bakar Minyak (BBM)  satu harga‎ di seluruh Indonesia kini lebih mudah diterapkan karena pemerintah telah membangun infrastruktur transportasi.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, kebijakan BBM satu harga di seluruh Indonesia dulu sulit dilakukan karena keterbatasan infrastruktur transportasi.

‎"Memang Indonesia kebijakan kita satu harga BBM, cuma implementasinya agak sulit. Sebab dulu enggak ada jalan, enggak ada bandara," kata Wiratmaja di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Tetapi saat ini pemerintah telah membangun infrastruktur transportasi seperti bandara. Dengan begitu, BBM‎ bisa didistribusikan dengan rutin, dan PT Pertamina (Persero) telah memiliki pesawat khusus pengangkut BBM yang bisa menjangkau wilayah terpencil.

"Nah sekarang bandara oleh Kementerian Perhubungan sudah dibangun. Pertamina menyiapkan pesawat khusus kan ke daerah-daerah yang sangat terpencil itu, dan harga BBM-nya bisa kita turunkan di situ," tutur Wiratmaja.

Wiratmaja mengakui, dalam memasok BBM di wiayah terpencil membutuhkan biaya besar, tetapi hal tersebut diakali dengan skema subsidi silang.  Keuntungan penjualan BBM di wilayah perkotaan untuk menutupi biaya distribusi BBM dengan begitu harga BBM di wilayah terpencil akan sama seperti di wilayah perkotaan‎.

"Walaupun ongkosnya sebenarnya besar sekali, jadi subsidi silang. Pertamina merugi di sisi timur, tapi di sisi barat kan keuntungan besar, jadi saling mengisi," tutup Wiratmaja.