Sukses

Gerai Meledak di Bekasi, PHD Tetap Buka Restoran yang Lain

Manajemen PHD memastikan kejadian ledakan ini tidak akan mengganggu bisnis perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta Ledakan di restoran Pizza Hut Delivery (PHD) di Jalan Hankam, Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat merupakan peristiwa kali pertama yang terjadi selama PHD berdiri. PHD pertama kali beroperasi di Indonesia pada 2007 di bawah bendera PT Sarimelati Kencana.  

"Ini (ledakan) baru pertama kali dalam sejarah PHD," kata Manajer Marketing PT Sarimelati Kencana, Andrias Chandra saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Minggu (23/10/2016).

Ledakan yang diduga berasal dari tabung gas 50 kilogram (kg) milik PHD ini tidak memakan korban jiwa. Namun perusahaan menderita kerugian hingga miliaran rupiah akibat kejadian tersebut.  

Andrias mengaku, restoran PHD ini sudah rata dengan tanah. Kerugian yang diderita perusahaan ditaksir mencapai miliaran rupiah.

"Hancur tidak bersisa, kerugiannya belum tahu, tapi lumayan lah. Satu restoran (investasi) miliaran rupiah kan ada alat-alat juga," ujarnya.

Dia memastikan bahwa kejadian ledakan ini tidak akan mengganggu bisnis perusahaan. "Tidak ganggu bisnis lah, restoran yang lain tetap buka," ungkap dia.

Andrias mengaku belum mengetahui penyebab ledakan karena saat ini, pihak kepolisian setempat tengah menyelidiki kejadian tersebut.

Dia pun pun tak ingin gegabah dan langsung menyimpulkan dugaan ledakan berasal dari gas 50 kg milik PHD. "Itu dugaan Polisi, sekarang kita menunggu hasil penyelidikan dari Kepolisian saja," kata dia.

Nantinya, lanjut Andrias, dari hasil penyelidikan dan ketahuan secara jelas penyebab ledakan, perusahaan baru akan mengambil langkah selanjutnya. "Kalau sudah tahu penyebabnya apa, hasil penyelidikan seperti apa, baru kita putuskan mau ngambil langkah apa," tutur dia.

Andrias menegaskan, tidak ada korban jiwa dalam kasus ledakan di restoran PHD. "Tidak ada korban jiwa, saya baca hanya luka ringan. Tapi pasti kita akan bantu karena paling penting membantu karyawan dan tetangga di sekitar," ia menjelaskan.(Fik/Nrm)

Video Terkini