Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan akan ada dana masuk sebesar Rp 120 triliun sampai dengan akhir tahun ini. Dana segar tersebut mengalir lewat penerbitan obligasi (surat utang jangka panjang) korporasi atau perusahaan.
Â
Menurut Gubernur BI Agus Martowardojo, BI telah memangkas 7 Days Repo Rate menjadi 4,75 persen dengan mempertimbangkan pertumbuhan kredit yang diprediksi lebih rendah sepanjang tahun ini.
Baca Juga
"Tapi investasi instrumen pasar modal, terutama obligasi korporasi meningkat baik sekali. Mereka memanfaatkan tingkat bunga yang rendah, sehingga sampai akhir tahun ada Rp 120 triliun dari obligasi korporasi yang diterbitkan," ujar Agus di Jakarta, Senin (24/10/2016).
Lebih jauh Agus menyoroti, rendahnya pertumbuhan kredit pada periode Juli-September disebabkan karena dampak dari pelemahan ekonomi dunia.
Â
Bahkan pertumbuhan kredit secara year to date diperkirakan hanya 2,2 persen sehingga perbankan mulai hati-hati dalam penyaluran kredit lantaran kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) meningkat.
Â
"Tapi kita lihat pertumbuhan instrumen pasar modal seperti obligasi korporasi meningkat sudah Rp 80 triliun di Agustus-September ini. Dan sampai akhir tahun ini bisa Rp 120 triliun, jadi instrumennya beda. Kredit turun, instrumen pasar modal meningkat dan ini menunjukkan dinamika Indonesia," papar Agus.(Fik/Nrm)