Liputan6.com, Depok - Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto bakal mendorong percepatan pengembangan energi panas bumi (Geothermal) sebagai energi terbarukan. Mengingat, Pemerintah telah menargetkan kebijakan energi nasional sebesar 7.200 MW dari panas bumi.
"Kami harus berkepihakan kepada Geothermal. Karena dengan ini Indonesia tak harus menggunakan bahan bakar fosil. Sebab lama kelamaan enegri itu akan habis," kata Agus dalam acara International Workshop on Geothermal Technology and Business 2016 di Depok, Selasa (25/10/2016).
Agus mengatakan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan tujuh Kementerian di gedung DPR beberapa waktu lalu. Salah satu poinnya, Indonesia harus segera membangun pusat riset energi panas bumi (Geothermal) yang berada di bawah koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi, dengan melibatkan universitas yang telah melakukan riset Geothermal diantaranya UI, ITB, UGM.
"Peneliti–peneliti Geothermal, dan juga institusi yang berkaitan dengan Geothermal seperti Kementeran ESDM, Pertamina Geothermal, PLN juga perlu dilibatkan. Sehingga nantinya mereka sejalan dengan Geothermal," ujar Agus.
Baca Juga
Di tempat yang sama, Ketua Program Magister Eksplorasi Geothermal Universitas Indonesia Yunus Daud mengatakan, energi panas bumi (Geothermal)Â adalah uap panas yang berada di bawah kedalaman 2-3 kilometer permukaan bumi.
Energi panas bumi (Geothermal) memiliki potensi sangat besar di Indonesia yakni mencapai 29 gigawatt (GW). Walaupun potensi yang terbukti baru 2,3 gigawatt (GW). "Potensinya ada dari Sabang sampai Merakue. Seperti di Jawa, Bali besar, Flores, Maluku, dan Irian jaya sangat besar sekali, potensi ini yang harus kami gali, dan harus dikelola dengan baik," ujar Yunus.
Pihaknya mengaku telah melakukan eksplorasi Indonesia bagian Selatan di antaranya Sumatera utara, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan supaya potensi panas bumi (Geothermal) dapat terus digali. "Tujuan eksplorasi mencari respoar. Rekahan yang berisi uap panas," tutur Yunus.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Bambang Wibawarta yakin panas bumi (Geothermal) dapat menyumbang 23 persen energi terbarukan dari target pemerintah. "Sumbangan dari panas bumi (Geothermal) ini sangat signifikan," tutur Bambang.
Advertisement