Sukses

Masyarakat Terpencil di Kaltim Kini Nikmati Listrik 24 Jam

PLN akan bertahap bangun infrastruktur kelistrikan sehingga meningkatkan tarif hidup masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) memberikan pelayanan listrik 24 jam pada lokasi terpencil di Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara. Hal ini merupakan kado perayaan Hari Listrik Nasional Ke-71.

Pelayanan listrik 24 jam berada di enam lokasi berbeda yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Long Iram dan PLTD Muara Pahu di Kabupaten Kutai Barat, PLTD Atap, PLTD Tulin Onsoi, dan PLTD Sebuku di Kabupaten Berau, serta PLTD Sangkurilang di Kabupaten Kutai Timur.

General Manager PLN Wilayah Kaltimra, Tohari Hadiat, mengungkapkan, momentum hari listrik nasional ke-71 tepat untuk memberikan kado bagi masyarakat di lokasi-lokasi terpencil Indonesia.
 
Kesiapan PLN Kaltimra untuk menambah jam operasi pada enam PLTD tersebut sebagai bukti komitmen perusahaan untuk meningkatkan pelayanan, khususnya di daerah-daerah yang saat ini belum benderang 24 jam.

"Senada dengan misi PLN untuk menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, maka kami akan terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan kami dari waktu ke waktu," kata  Tohari, di Jakarta, Rabu (26/10/2016).

PLTD Long Iram dan PLTD Muara Pahu yang berada di bawah PLN Area Samarinda merupakan sistem isolated yang menyuplai tenaga listrik bagi warga di dua kecamatan tersebut.

Kedua PLTD sebelumnya beroperasi mulai pukul 18.00 – 06.00 WITA. Kini dengan waktu operasi selama 24 jam, daya mampu pada PLTD Long Iram adalah 870 kiloWatt (kW) dan PLTD Muara Pahu sebesar 595 kW.

Sementara beban puncak pada PLTD Long Iram berkisar pada 500 kW dan PLTD Muara Pahu 400 kW. Dengan demikian, kondisi kelistrikan di dua kecamatan tersebut masih memiliki cadangan daya sebesar 565 kW yang siap untuk didistribusikan bagi calon pelanggan baru di kawasan tersebut.

Di lokasi berbeda, PLN Area Berau yang menjadi induk sistem interkoneksi pada PLTD Atap, PLTD Tulin Onsoi, dan PLTD Sebuku juga mengalami penambahan jam operasi yang semula 12 jam menjadi 24 jam.

Daya mampu pada ketiga pembangkit berdaya diesel tersebut adalah 480 kW pada PLTD Sebuku, 960 kW pada PLTD Tulin Onsoi, dan 160 kW pada PLTD Atap.

Total daya mampu untuk mensuplai kebutuhan listrik pelanggan pada tiga kecamatan tersebut adalah 1600 kW. Sementara beban puncak masih berkisar pada 578 kW. Sehingga PLN mempunyai surplus daya sebesar 1022 kW.

Sedangkan PLTD Sangkulirang di bawah PLN Area Bontang kini juga beroperasi 24 jam. Dengan daya mampu 980 kW dan beban puncak 875 kW, PLTD ini siap untuk melayani permintaan kebutuhan listrik bagi 656 pelanggan terdaftar saat ini.

Tohari menuturkan, untuk meningkatkan rasio elektrifikasi, PLN selalu memiliki rencana jangka pendek, menengah maupun jangka panjang untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik di setiap daerah.

"Bertambahnya pola operasi menjadi 24 jam, mengharuskan kami untuk handal disegala sisi. Bukan hanya pembangkitnya saja, tetapi juga pada  kesiapan jaringan dan sumber daya manusia untuk memaksimalkan pelayanan bagi pelanggan," jelas dia.

Menyambut operasi 24 jam tersebut, PLN telah melakukan bebagai persiapan diantaranya mempersiapkan keandalan mesin dan penambahan kapasitas tangki solar.

Sementara itu, di sisi Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) ditempuh dengan pembuatan dan perbaikan saluran limbah, serta melengkapi sarana Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Ke depannya, operasi listrik 24 jam juga akan ditularkan ke kawasan lain di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Sebelumnya, pada 17 Agustus 2016 lalu, PLN Kaltimra juga telah meresmikan beroperasinya listrik 24 jam di Kabupaten Mahakam Ulu, tepatnya di Ujoh Bilang dan Long Bagun. Kedua daerah tersebut merupakan kawasan perbatasan.

"Senada dengan visi PLN untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat lewat pembangunan infrastruktur kelistrikan,secara bertahap pasti kita perhatikan untuk perkembangan ke depannya," tutur Tohari.

Video Terkini