Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memiliki cara untuk menghindari kerugian menerapkan Bahan Bakar Minyak ‎atau BBM satu harga di seluruh Indonesia. Apalagi mengingat biaya angkut BBM pada wilayah terpencil lebih mahal, ketimbang wilayah perkotaan.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soejipto mengatakan, Pertamina akan lebih kerja keras dan efisien dalam menjalankan kegiatan usahanya, agar mendapat keuntungan lebih besar.
"Pertamina harus kerja keras membangun efisiensi sehingga kinerja baik dan itu bisa digunakan mengejar posisi kita yang tertinggal," kata Dwi, di Jakarta, Rabu (26/10/2016).
Baca Juga
Dwi melanjutkan, dari keuntungan hasil efisiensi, akan digunakan untuk menomboki biaya angkut BBM ke wilayah terpencil. Dengan begitu harga BBM di wilayah terpencil akan sesuai dengan yang ditetapkan Pemerintah.
"Sebagian dari profit yang ada digunakan untuk membantu daerah-daerah tertinggal, yang jauh, terluar," ujar Dwi.
Dwi menuturkan, agar BBM di wilayah terpencil tetap sama dengan wilayah lain di perkotaan, Pertamina akan menjaga kelancaran pasokan. Lantaran jika pasokan tidak lancar, akan menciptakan kelangkaan. Kondisi tersebut membuat harga BBM menjadi lebih mahal dari harga resmi.
‎"Harga itu bisa bergejolak kalau pasokan tidak lancar. Nomor satu, pasokan harus lancar,kalau sudah lancar, harganya bisa sampai pada posisi sama dengan yang lain. kalau pasokan tidak lancar, nanti sulit harganya, naik turunnya terlalu besar," tutur Dwi.
Advertisement