Sukses

Menteri Jonan: Subsidi BBM Berkurang Besar Sekali

Penurunan subsidi seiring langkah pemerintah yang mengalihkan subsidi BBM dari konsumtif ke produktif berupa pembangunan infrastruktur.

Liputan6.com, Jakarta Subsidi energi khususnya Bahan Bakar Minyak (BBM) kini tidak lagi menghantui keuangan negara, sebab alokasinya terus turun secara signifikan.

Seperti dikutip Liputan6.com dari data laporan dua tahun ‎Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, Jumat (28/10/206), dalam dua tahun subsidi‎ energi terus turun.

Pada 2014, alokasi subsidi BBM, elpiji, dan Bahan Bakar Nabati (BBN) sebesar Rp 229 triliun. Kemudian pada 2015, subsidi BBM berkurang menjadi Rp 34,90 triliun dan saat ini menjadi Rp 7,75 triliun. Bahkan, alokasi subsidi hanya untuk Solar sebesar Rp 500 per liter.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengakui, penurunan subsidi untuk BBM turun signifikan. Selanjutnya uang dari pengurangan subsidi tersebut dialokasikan ke pembangunan  infrastruktur ‎seperti jalan dan perairan.

"Ini pengurangan yang sangat besar sekali. Jadi hanya solar saja yang disubsidi di 2016. Uangnya dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur yang besar, mungkin paling besar di Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, untuk jalan raya, dam dan sebagainya," tutup Jonan.

Penurunan tersebut‎ seiring langkah pemerintah yang mengalihkan subsidi BBM dari sektor konsumtif ke produktif berupa pembangunan infrastruktur. Pemerintah kini tak memberikan subsidi dan hanya menetapkan subsidi tetap pada solar.

Seperti diketahui, usai pemerintah mencabut subsidi BBM jenis Premium dan memberikan solar dengan subsidi tetap, maka harga BBM berubah dalam periode tiga bulan, dengan parameter formula pembentukan harga harga minyak dan kurs dolar Amerika Serikat. (Pew/Nrm)