Sukses

5 Kebiasaan yang Akan Buat Anda Makin Terjerat Utang

Utang yang dimiliki membuat resah karena tanggungan yang satu ini harus diselesaikan.

Liputan6.com, Jakarta - Utang sudah menjadi kebutuhan bagi kaum urban. Kebutuhan yang bermacam-macam dan harga yang menjulang membuat Anda harus menambah pemasukan dengan cara cepat.

Ya, berutang adalah cara paling cepat untuk mendapatkan sejumlah dana. Setiap bulan pemasukan Anda harus dipotong untuk melunasi utang.

Utang yang Anda miliki membuat resah karena tanggungan yang satu ini harus diselesaikan. Kadang Anda bekerja membanting tulang demi melunasinya dengan lebih cepat dan mengorbankan kesehatan.

Benar, pastinya Anda tidak ingin dihantui utang terus menerus apalagi dengan jumlah bunga yang memberatkan semakin membuat diri sendiri semakin dalam terjebak dalam kubangan utang.

Lebih buruk lagi, faktanya, ada korelasi yang kuat antara gangguan mental, antara lain stres dan cemas dengan utang.

Ada sebuah penelitian yang menyebutkan orang-orang yang memiliki utang memiliki risiko mengalami masalah kesehatan mental tiga kali lebih tinggi dibanding orang yang tidak memiliki tanggungan utang.

Selain bunga utang tinggi yang menjerat kehidupan ekonomi , ada beberapa hal yang juga bisa membuat Anda  terperosok lebih dalam ke dalam lubang utang. Salah satunya adalah kebiasaan sehari-hari. Bagaimana bisa? Simak ulasan dari lima kebiasaan ini yang membuat Anda semakin terlilit utang seperti dikutip dari www.cermati.com, Jumat (28/10/2016):

1. Sering lupa akan jumlah pinjaman

Pendiri web Good Financial Cents, Jeff Rose, mengatakan saat orang-orang mengeluh mengenai kondisi ekonomi mereka, mayoritas dari mereka tidak tahu jumlah pinjaman yang mereka punya.

Perencana keuangan bersertifikat tersebut menambahkan, kondisi ini jelas merugikan mereka karena mereka tidak tahu kapan bisa terbebas dari lilitan utang. Selain itu mereka juga tidak bisa membuat strategi untuk melunasi utang.

Dari fakta di atas, kamu jelas harus selalu mengingat jumlah utang yang dipunya sehingga kamu mengetahui cara mengatur penghasilan Anda untuk melunasinya. Jika sudah lunas, Anda bisa mengalihkan sisa penghasilan untuk kebutuhan di masa mendatang dan utang tak lagi jadi beban pikiran setiap menjelang tidur.

2 dari 3 halaman

Sering Bayar Cicilan Minimum

2. Sering membayar cicilan dengan jumlah minimum

Mungkin Anda sering atau secara teratur mendapat pendapatan lebih dari kerja keras. Namun, hal ini jangan dulu membuat Anda senang dan menikmati tambahan tersebut untuk berpesta atau berfoya-foya. Lihat dulu berapa utang Anda. Pastinya akan lebih bijak jika menggunakannya untuk melunasi utang. Anda bahkan akan mendapat bonus jika melunasi sebelum jatuh tempo.

3. Sering mengabulkan permintaan istri dan anak

Pew Research melaporkan 4 dari 10 rumah tangga yang dikepalai oleh seseorang di bawah umur 40 tahun memiliki utang hasil dari pemenuhan kebutuhan anak antara lain kendaraan terbaru, gadget canggih dan uang saku yang berlebihan atau keinginan istri antara lain perhiasan, pakaian, tas dan sepatu bermerek nan mewah yang dibanderol dengan harga selangit. Jangan sampai kamu termasuk ke dalam 4 rumah tangga tersebut.

Anda harus bisa mengatur keuangan dengan baik. Pilihlah dengan teliti apa saja yang menjadi kebutuhan utama. Sayang kepada anak istri bukan berarti kamu harus memenuhi semua keinginan mereka. Hal ini bahkan menimbulkan efek buruk untuk kemampuan manajemen mereka di masa mendatang. Sebaliknya, kamu harus bisa mendidik mereka untuk berhemat dan berkomitmen pada prioritas.

3 dari 3 halaman

Sering Pakai Biaya Darurat

4. Sering memakai biaya darurat

Sering terlena oleh produk-produk unggulan keluaran terbaru, Anda sering dengan mudah membuka dompet untuk memiliki produk tersebut.

Tak sadar setelah melihat saldo berkata, "kenapa hanya segini? Nanti kalau terjadi sesuatu Anda tidak punya apa-apa". Jangan sampai kejadian itu terjadi pada Anda. Anda harus menyediakan sejumlah dana untuk keadaan darurat, misalnya biaya kesehatan, reparasi rumah dan lain-lain.

Ketika sering memakai biaya darurati ini, Anda harus kembali berutang untuk mengatasi keadaan darurat. Oleh karena itu, utang kamu kembali bertambah.

5. Sering tidak puas dalam belanja
    
Pernahkah Anda merasa menyesal setelah berbelanja? Nah, hal ini karena Anda tidak berbelanja sesuai kebutuhan. Utang yang bertambah banyak tidak sebanding dengan barang yang Anda dapatkan.

Karena itu tentukan prioritas dan tunda keperluan sekunder yang tidak terlalu mendesak dan alihkan dananya pada tabungan atau cicilan pinjaman.

Kebiasaan di atas sering Anda lakukan? Ubahlah diri Anda sendiri sehingga bisa mengubah nasib Anda. Buat daftar prioritas dan jangan mudah tergiur oleh produk terbaru dan diskon besar. Tolonglah diri Anda sendiri untuk keluar dari jeratan utang.