Sukses

Harga Minyak Jatuh di Tengah Kekhawatiran Kesepakatan OPEC

OPEC diperkirakan akan membuat pengumuman resmi pada 30 November nanti.

Liputan6.com, New York - Harga minyak turun pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi waktu Jakarta). Pendorong utama penurunan harga minyak adalah adanya kekhawatiran dari para pelaku pasar mengenai kemampuan organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) untuk mengkoordinasi pengendalian harga minyak.

Selain itu, harga minyak juga tertekan karena adanya pernyataan dari FBI yang akan menginvestasi lebih dalam surat elektronik (email) dari kandidat presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton. Kasus Clinton tersebut mengguncang pasar saham dan komoditas.

Mengutip Wall Street Journal, Sabtu (29/10/2016), harga minyak mentah AS untuk pengiriman Desember turun US$ 1,02 atau 2,05 persen menjadi US$ 48,70 di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent, patokan minyak dunia, turun 76 sen atau 1,51 persen ke level US$ 49,71 per barel di bursa ICE Futures London.

Anggota OPEC mengalami kebuntuan untuk mencapai kesepakatan teknis mengenai langkah-langkah pengendalian produksi. Iran dan Irak ternyata menolak untuk mengendalikan produksi karena tidak setuju mengenai data produksi yang digunakan oleh OPEC.

"Pasar tidak bergerak maju. Padahal sebelumnya ada kemungkinan OPEC akan mencapai kesepakatan," jelas Presiden Lipow Oil Associates, Andy Lipow.

Untuk diketahui, Pada September kemarin, anggota OPEC dan juga beberapa negara di luar OPEC berkumpul di Aljazair untuk membahas mengenai penurunan harga minyak yang telah terjadi dalam dua tahun terakhir. Hasil dari pertemuan tersebut, negara anggota OPEC sepakat untuk mengendalikan produksi yang diharapkan bisa mendorong harga minyak kembali naik.

Hasil pertemuan tersebut cukup berdampak positif bagi harga minyak. Sejak pertemuan tersebut hingga akhir pekan kemarin, harga minyak mampu mempertahankan di atas level US$ 50 per barel.

Namun, pertemuan pada September tersebut belum rinci. Masih ada pertemuan lanjutan yang akan membahas lebih spesifik mengenai upaya mengendalikan produksi tersebut. Dalam pertemuan lanjutan tersebut akan dibahas kuota produksi untuk masing-masing negara anggota.

OPEC diperkirakan akan membuat pengumuman resmi pada 30 November nanti. (Gdn/Ndw)