Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda pernah membaca buku Robert T. Kiyosaki, di situ dituliskan tentang ayah kaya dan ayah miskin. Ayah kaya tidak berpendidikan formal tapi kaya karena punya pendidikan finansial. Sedangkan ayah miskin seorang yang terdidik dan bergelar tinggi, tapi tidak kaya.
Setelah membaca buku tersebut bisa ditarik kesimpulan kalau tingkat pendidikan tidak menjamin kekayaan. Tapi sederetan tokoh berikut berhasil membuktikan kalau berjaya di bidang akademis dan memiliki gelar profesor berkontribusi besar dalam menjadikan Anda kaya.
Siapa saja mereka? Simak ulasannya seperti dikutip dari CekAja.com:
Advertisement
David Cheriton
David Cheriton merupakan seorang ahli di bidang komputer dan merupakan profesor di Universitas Stanford. Dia sudah mengajar di sana sejak tahun 1981 dan dikenal karena penelitiannya di bidang sistem operasi.
David Cheriton memperoleh kekayaannya dengan menjadi investor saat Google baru berdiri. Ketika Google semakin besar, dia pun mendapatkan keuntungan berlipat hingga menjadi miliarder lewat pekerjaan ‘sampingan’ ini.
Berdasarkan data Forbes 2015, kekayaan Cheriton telah mencapai US$ 3 miliar atau setara dengan Rp 39,6 triliun. Mekski demikian, profesor yang berasal dari keluarga sederhana ini tetap hidup sederhana.
Contohnya saat makan di restoran mahal, dia biasa meminta pelayan restoran membungkus setengah porsi jatahnya untuk disantap esok hari. (Baca juga: Ilmu Melipatgandakan Uang yang Digunakan Para Miliarder Dunia)
Henry Samueli
Samueli meraih gelar Ph.D dari UCLA (University of California, Los Angeles) pada tahun 1980. Setelah itu, dia menetap disana untuk menjadi dosen. Keputusan ini ternyata membawanya untuk membentuk sebuah tim bersama dengan seorang mantan mahasiswanya bernama Henry Nicholas.
Dengan investasi awal sebesar US$ 5.000 per orang, pada tahun 1991 tim ini selanjutnya membentuk sebuah perusahaan semikonduktor yang diberi nama Broadcom Corporation. Melalui perusahaan ini Samueli mengumpulkan kekayaannya.
Dari data Forbes terakhir pada 2015, kekayaan Samueli telah mencapai US$ 2,4 miliar atau setara dengan Rp 31,6 triliun. Broadcom juga makin melebarkan sayapnya karena kini memiliki karyawan sebanyak 11.750 karyawan di 15 negara.
Stephen Hawking
Stephen Hawking
Hawking mungkin merupakan ilmuwan paling terkenal saat ini. Terutama setelah kisah hidupnya diangkat dalam film Theory of Everything.
Hawking merupakan seorang legenda di bidang fisika teoritis yang telah menemukan berbagai inovasi dan membantu manusia dalam memahami fenomena black-hole (lubang hitam), relativitas, dan sebagainya.
Hawking mengajar matematika di University of Cambridge selama 30 tahun sebelum memutuskan untuk pensiun pada 2009. Dia juga telah menulis banyak sekali buku.
Pada 2014, The Richest mengestimasikan kekayaan Hawking sebesar US$ 20 juta atau setara dengan Rp 264 miliar.
Robert S. Langer
Langer merupakan ilmuwan Amerika di bidang medis dan bioteknologi. Dia merupakan member dari Harvard-MIT Division of Health Sciences and Technology dan the David H. Koch Institute for Integrative Cancer Research.
Dia dianggap sebagai pelopor dari bidang teknologi baru, di mana memungkinkan untuk memberikan obat atau ekstraksi analit dari tubuh melalui kulit tanpa jarum atau metode invasif lainnya.
Langer juga menemukan cara agar penyebaran pembuluh darah pada tumor tidak makin parah. Hingga 2013, dia telah menghasilkan 760 paten di bidang medis. Total paten yang dimilikinya ada 1.100 dengan 1.300 hasil karya ilmiah.
Pada 2014, situs online The Richest mengestimasikan kekayaan Langer sebesar US$ 10 juta atau setara dengan Rp132 miliar. (Baca juga: 8 Cara Agar Saat Pensiun Bisa Lebih Kaya)
David N. Silvers
David N. Silvers
Silvers adalah profesor dermatologi di Columbia University. Dia telah berkontribusi besar terhadap bidang ini. Dia juga termasuk ke dalam salah satu profesor yang memiliki bayaran terbesar.
Dikutip dari artikel Dermatology Professor’s $ 4.3 Million Rivals College Coach Salaries yang diterbitkan secara online di Bloomberg pada 2009, Silvers memiliki pendapatan sebesar US$ 4,33 juta atau setara dengan Rp 58 miliar.
Penghasilan Silvers ini tiga kali lebih besar daripada penghasilan rektor di universitas tersebut, yaitu sebesar US$ 1,41 juta atau setara dengan Rp 18,6 miliar.