Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Bank BRI) meluncurkan Kartu Tani di Boyolali, Jawa Tengah. Peluncuran kartu tersebut juga untuk merayakan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-36 yang jatuh pada 16 Oktober 2016.
Corporate Secretary Bank BRI Hari Siaga Amijarso menerangkan, acara ini digelar di hadapan 1.700 petani di seluruh Indonesia. Lebih lanjut, hingga saat ini Bank BRI telah menyalurkan 41.001 Kartu Tani kepada para petani di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Program Kartu Tani merupakan salah satu implementasi Nawacita dalam bidang ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan nasional melalui penyatuan data informasi.
Dengan program Kartu Tani, para stakeholder nantinya akan memperoleh banyak manfaat, di antaranya subsidi yang diberikan oleh pemerintah lebih tepat sasaran, adanya informasi mengenai ketersediaan pupuk bersubsidi, informasi perkiraan jadwal panen tiap komoditas beserta sebaran wilayahnya yang lebih akurat.
Dia menuturkan, dengan kartu tersebut pemegang kartu juga memperoleh kemudahan akses jasa layanan perbankan, baik berupa simpanan maupun pinjaman terutama kredit usaha rakyat (KUR).
"Kartu Tani sendiri merupakan Kartu identitas bagi petani sekaligus berfungsi sebagai kartu debit (ATM) yang diterbitkan oleh Bank BRI yang memuat database petani," jelas dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (30/10/2016).
Sebagai informasi, untuk kinerja penyaluran kredit BRI ke sektor pertanian posisi 30 September 2016 telah mencapai Rp 65,11 triliun secara nasional. Sementara untuk Jawa Tengah telah tersalurkan Rp 4,27 triliun.
Lebih lanjut, BRI menjadi bank penyalur KUR terbesar karena telah menyalurkan KUR sebesar Rp 73,04 triliun di mana 20,69 persen di antaranya diserap oleh sektor pertanian.
Untuk tambahan, acara yang digelar di Boyolali, Jawa Tengah ini dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Direktur Mikro Bank BRI Mohammad Irfan.