Sukses

AP II Gandeng ISS Tingkatkan Layanan di Terminal 3 Soekarno Hatta

Angkasa Pura II terus melakukan berbagai upaya transformasi, dalam pembangunan infrastruktur fisik dan lunak.

Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura II (Persero) melalui anak usahanya PT Angkasa Pura Solusi dan PT ISS sepakat membentuk kerjasama operasi (KSO) untuk meningkatkan layanan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang Banten.

Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, sebagai upaya merealisasikan airport go digital demi meningkatkan layanan ke pelanggan yang menggunakan jasa bandara, AP II terus melakukan berbagai upaya transformasi, dalam pembangunan infrastruktur fisik dan lunak.

Dalam infrastruktur fisik terkait kondisi pelayanan fasilitas indoor dan outdoor, seperti transportasi, parkir, kebersihan dan lainnya.

Soft infrastructure itu adalah teknologi informasi dalam rangka menunjang smart airport di bandara-bandara yang dikelola AP II. Quick Win untuk airport go digital sudah ditetapkan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Kita sudah mulai dengan penyediaan Wifi kecepatan tinggi, sekarang menyusul beberapa aplikasi untuk menunjang layanan di Terminal 3,” ujar dia di Jakarta, Senin (31/10/2016).

Saat ini, AP II sedang membangun command center dan war room yang menyajikan sejumlah data real time untuk memantau layanan hingga kinerja perseroan.

“Kunci dari smart airport itu adalah kita bisa tahu performa dan kebutuhan lapangan. Command center dan war room ini akan menyajikan data real time untuk dieksekusi,” dia menjelaskan.

AP II memang tengah mengincar rating bintang 5 versi Skytrax bagi Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Saat ini salah satu pintu gerbang milik Indonesia itu baru menyandang bintang 3.

Untuk pencapaian tersebut, ada 9 program utama dalam mewujudkan smart airport di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Mulai dari penyediaan aplikasi mobile, kios self service check in dan baggage drop, peningkatan bandwidth WiFi menjadi 50 Mbps per access point, smart toilet, smart parking building, pembuatan fleet management system untuk shuttle dan bus bandara, digitalisasi proses antrian taksi, pembangunan airport operation control center, serta integrasi automatic baggage handling system (automatic BHS).

“Beberapa sudah kita realisasikan atau tahap uji coba, seperti WiFi super cepat, kios self service check in dan baggage drop, digitalisasi proses antrian taksi, operation control center, serta smart toilet,” dia menuturkan.

President Director & CEO ISS Indonesia Elisa Lumbantoruan mengatakan, KSO bertujuan memberikan pelayanan lebih baik kepada penumpang Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.

“Kita dukung untuk kebersihan (indoor dan outdoor) dan pengamanan parkir di seluruh Terminal Bandara Soekarno-Hatta. Saat ini ada 800 staf ISS di sana (Terminal 3), nanti bakal menjadi 1.500 orang kalau Terminal Internasional dibuka,” kata Elisa.

Elisa menjelaskan, konsep dari smart parking adalah memudahkan pelanggan untuk memantau kapasitas dari lahan parkir yang akan ditempatinya. “Kalau di toilet itu feedback screen, sangat simple,” tutur dia.

Mawaludin menjelaskan, dalam membangun smart toilet seluruh staf kebersihan dan supervisor dari ISS sebagai mitra sudah dimasukkan dalam database untuk menindaklanjuti setiap keluhan pengguna melalui system smart toilet.

Output dari sistem smart toilet salah satunya adalah KPI setiap staf kebersihan berikut supervisornya,” kata dia.