Sukses

Beberapa Kota di AS Berebut Buat Bangun Penjara, Ada Apa?

Setiap daerah memiliki cara tersendiri untuk menciptakan lapangan kerja.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap daerah memiliki cara tersendiri untuk menciptakan lapangan kerja. Ada yang menarik dari salah satu wilayah di Amerika Serikat (AS). Beberapa kota di wilayah tersebut justru berebut untuk membangun penjara. Alasannya, pembangunan penjara itu diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

Hal tersebut diceritakan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam acara Diskusi Panel Tantangan Penciptaan Dua Juta Lapangan Kerja yang Baik.

bambang bercerita, saat menempuh studi di Illinois AS, pemerintah setempat memiliki program untuk pembangunan 2 penjara. Menariknya, distrik atau kota-kota kecil di sana berebut untuk menawarkan wilayahnya sebagai lokasi pembangunan penjara itu.

"Malah berlomba-lomba ingin menjadi tempat kedua penjara tersebut. Saya dalami, argumen mereka simpel adalah yang sebenarnya kita harapkan terjadi di setiap pemerintah kabupaten di Indonesia," kata dia dalam diskusi itu, di Kantor Kementerian PPN, Jakarta, Selasa (1/11/2016).

Dia menerangkan, keinginan distrik-distrik tersebut memfasilitasi adanya penjara adalah untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Dari pembangunan tersebut tidak hanya menciptakan lapangan kerja yang meliputi petugas penjara namun menimbulkan efek berkelanjutan seperti pembangunan hotel, restoran sampai minimarket yang semuanya itu membutuhkan tenaga kerja.

"Ketika ada penjara ada yang ditahan pasti ada keluarga yang menengok atau membesuk. Nah ketika menengok perlu ada hotel, perlu makan di restoran, minimarket, karena mobil pom bensin," jelas dia.

Kondisi ini berbeda dengan di Indonesia. Dia menuturkan, di Indonesia sendiri justru memandang penjara hanya sebagai tempat orang-orang kriminal.

Terlepas dari itu, dia berharap pemerintah daerah turut mendukung adanya investasi di wilayahnya. Pasalnya, investasi diperlukan untuk membuka lapangan pekerjaan serta memangkas kemiskinan.

"Saya harap kepala daerah selalu berpikir penciptaan lapangan kerja. Karena isu Indonesia kadang ada daerah yang kurang friendly terhadap investasi, padahal pasti ada tenaga kerja," tandas dia. (Amd/Gdn)