Liputan6.com, Beijing- China akan menginvestasikan dana sekitar 946 miliar yuan (US$ 140 miliar) atau sekitar Rp 1.820 triliun untuk memindahkan warga yang berada di daerah miskin ke daerah yang lebih berkembang. Rencana perpindahan tersebut ditargetkan bisa selesai pada 2020 nanti.
Mengutip Reuters, Kamis (3/11/2016), dalam dokumen yang diterbitkan oleh National Development and Reform Commision (NDRC), relokasi massal warga tersebut merupakan bagian dari rencana negara tersebut untuk mengangkat 10 juta warga keluar dari jurang kemiskinan. Seperti diketahui, di China masih banyak daerah-daerah di pinggiran yang belum tersentuh pembangunan.Â
Advertisement
Baca Juga
Khusus untuk tahun ini, Pemerintah China menargetkan 2 juta warga sudah bisa dientaskan dari jurang kemiskinan. Cara yang dilakukan adalah memindahkan seluruh warga di satu daerah ke daerah lain yang telah dibangun.Â
Dana yang digelontorkan oleh pemerintah tersebut akan digunakan untuk membangun perumahan, fasilitas pendukung dan infrasrtuktur dasar masyarakat. Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk biaya mengosongkan lahan yang akan ditempati.
Pendanaan akan berasal dari dua bank yaitu China Development Bank dan Agricultural Development Bank of China. Bank tersebut akan memberikan pinjaman jangka panjang senilai 341 miliar yuan dan juga akan menerbitkan obligasi senilai 50 miliar yuan.
Di luar itu, pemerintah daerah juga akan berpartisipasi dengan mengeluarkan dana sebesar 285 miliar yuan. Pemerintah daerah juga akan menerbitkan obligasi hingga 100 miliar yuan. Sementara pemerintah pusat akan mengalokasikan sekitar 800 miliar yuan.
Populasi penduduk miskin di China saat ini kurang lebih mencapai 5 persen dari total populasi. Dalam relokasi ini setidaknya lebih dari 12 juta orang akan dipindahkan. (Gdn/