Liputan6.com, Jakarta PT Pindad (Persero) tengah mengembangkan tank medium untuk kebutuhan di dalam negeri. Tank tersebut akan digunakan untuk TNI dan menyaingi tank Leopard buat Jerman.
Kepala Program Pengembangan ‎Medium Tank Pindad Windhu Paramarta‎ mengatakan, tank ini merupakan hasil kerja sama dengan Turki. Hal tersebut sebagai bentuk realisasi kerja sama pemerintah Indonesia dan Turki dalam bidang persenjataan dan alat pertahanan.
Baca Juga
"Kita kerja sama dengan Turki karena memang ini program pemerintah, jadi ada kita dari Indonesia dan Turki untuk kembangkan satu tank baru yang memang kebutuhan dari Indonesia," ujar dia di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (2/11/2016).
Advertisement
Windhu mengungkapkan, alasan Pindad membuat tank kelas medium karena adanya permintaan dari TNI. Menurut dia, tank medium cocok dengan kondisi medan di Indonesia sehingga akan mempermudah dalam bermanuver di lapangan.
"Ini kelasnya medium , karena perhitungan yang dibuat TNI, mobilisasi akan lebih mudah. Jadi kita kan tahu moda transportasi untuk peralatan tempur di Indonesia terbatas," kata dia.
Tank dengan kapasitas 3 orang ini miliki kecepatan 70 km per jam di jalan raya‎ dengan daya jelajah hingga 600 km.‎ Tank ini memiliki sistem persenjataan yang sama dengan tank boat Antasena yang baru diperkenalkan oleh Pindad, yaitu turret 105 mm.
"Jarak efektif tembak langsung 2,5 km-6 km. Indirect fire bisa gunakan amunisi roket folarik yang paling baru sehingga jangkauannya 16 km, pakai peluru kendali," kata dia.
Windhu menyatakan, tank ini rencananya akan dibanderol dengan harga Rp 50 miliar-Rp ‎60 miliar. Angka ini hampir sama dengan tank Leopard bekas buatan Jerman.
‎"Penjualan sekitar Rp 50 miliar-Rp 60 miliar. Tapi masih tahap pengembangan, lihat spesifikasi nantinya bagaimana. Target kami tidak akan lebih mahal dari Leopard yang sekarang dibeli. Karena Leopart (harga Rp 50 miliar) kan second (bekas)," tandas dia.