Liputan6.com, Jakarta - Permintaan akan produk otomotif di dalam negeri terus mengalami peningkatan. Namun sayangnya peningkatan tersebut belum mampu diimbangi oleh pengembangan sumber daya manusia (SDM) di industri otomotif.
Presiden Institut Otomotif Indonesia (IOI) I Made Dana Tangkas mengatakan, saat ini belum ada data yang valid soal kebutuhan produk dan kualitas SDM di sektor otomotif. Hal ini membuat pengembangan SDM otomotif Indonesia belum berjalan dengan baik.
"Menjadi kelemahan kita yaitu bisa dihitung secara total spec quality pengembangan SDM, dan di sisi demand dengan jumlah produk yang diminta costumer, spesifikasi produk kita seperti apa. Pendidikan vokasional yang belum link and match," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (2/11/2016).
Advertisement
Selain itu, lanjut I Made Dana, jumlah industri komponen di Indonesia saat ini sudah jauh tertinggal dibandingkan dibandingkan dengan Thailand. Negeri Gajah Putih tersebut kini memiliki pemasok komponen otomotif hingga 2.000 industri, sedangkan Indonesia hanya 800 industri.
Baca Juga
"Thailand jadi basis otomotif di ASEAN, mereka berkembang dan sudah punya pemasok 2.400, kita baru 800-900. Padahal dalam 1 mobil itu ada sekitar 2.000-2.500 komponen. Kalau kita bisa bikin untuk tier 1, tier 2 dan tier 3 ini luar biasa," kata dia.
Oleh sebab itu, I Made Dana melalui IOI bersama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan mendorong adanya pengembangan SDM‎ di sektor otomotif.
"Kita harapkan dari IOI mendorong ini tentu juga dari Kemenperin. Di Klaten, Semarang, Jawa Timur, Jakarta, Bogor, kita kerjasamakan buat perspektif yang sama. Ini akan bantu masyarakat pedesaan, dan ekonominya bisa berkembang," ungkap dia.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) Hadi Suryadipraja. Menurut dia, peningkatan kompetensi SDM akan mendorong produktivitas industri otomotif di dalam negeri.
"Peningkatan daya saing kompetensi SDM salah untuk tingkakan produktivitas. Untuk pengembangan teknis tidak khawatir, kita salah satu yang terbaik di dunia. Cuma atitute dan butuh waktu. Kita bukan tidak pandai tapi atitutya tidak cocok. Jadi bukan hanya punya keterampilan tapi kemampuan teknologinya‎‎‎," kata dia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan menyatakan, industri otomotif merupakan salah satu sektor industri unggulan Indonesia.
"Industri transportasi darat ini salah satu industri andalan. Harapan kita terhadap APM pada investasi yang fokus pada peningkatan kapasitas, produksi, komponen kritis, R&D dan SDM," tandas dia. (Dny/Gdn)